Selasa, 03 Februari 2009

Messerschmitt Me 263




Role: Interceptor fighter
Manufacturer: Messerschmitt/Junkers
Designed by: Alexander Lippisch
First flight: August 1944 (Unpowered)
Primary user: Luftwaffe
Number built: 1
Developed from: Messerschmitt Me 163



Messerschmitt Me 263 merupakan pesawat tempur bermesin yang dikembangkan dari Me 163 saat mendekati akhir dari PD II. Tiga purwarupa telah dibuat tetapi tidak pernah terbang karena memburuknya situasi militer di Jerman yang menghalangi program ujicoba pesawat.

Me 168B mempunyai dua kelemahan. Satu: terbatasnya enduransi terbang dan yang kedua adalah roda pendaratan yang tidak dapat dimasukkan. Dua kelemahan tersebut menghalanginya menjadi pesawat yang efisien. Me 163C merupakan desain pengembangan lanjut dengan penambahan kapasitas tangki bahan bakar tatapi roda pendaratannya masih belum dapat dimasukkan ke bodi pesawat.

Proyek pesawat ini selanjutnya diserahkan kepada Heinrich Hertel dari perusahaan Junkers, dan menghasilkan pesawat bernama Junkers Ju 248. Desain Ju 248/Me 263 dimulai dari desain Me 163C.

Pada 25 September 1944, desain kayunya ditunjukkan secara resmi. Bodi pesawatnya diperbesar untuk menambah daya tampung bahan bakar agar jarak jangkau lebih jauh, kokpit didesain ulang menjadi kokpit bertekanan dan desain kanopi gelembung untuk meningkatkan visibilitas ke belakang bagi pilot, serta roda-nya diubah menjadi dapat dimasukkan. Mesin roket Walter dimodifikasi agar mempunyai dua ruang pembakaran, ruang pembakaran utama digunakan untuk menghasilkan tenaga pada saat takeoff dan naik, dan ruang pembakaran tambahan untuk menghasilkan tenaga yang lebih rendah (dan dengan konsumsi bahan bakar lebih sedikit) untuk tenaga pada saat terbang. Ruang pembakaran tambahan dapat menghasilkan tenaga dorong 300kg (660lb), sedang ruang pembakaran utama menghasilkan tenaga dorong 1.700kg (3.750lb). Desain mesin ini telah diujicobakan pada Me 163B. Versi produksi pesawat ini menggunakan mesin BMW 708 yang lebih bertenaga.

Hertel berharap untuk memakai mesin ramjet Lorin pada pesawat ini, hanya saja teknologinya belum memadai saat itu. Sebagai pengganti sementara, mereka memutuskan untuk membuat pesawat dengan sebuah Sondergerät (sebuah peralatan khusus) sebagai sebuah Zusatztreibstoffbehälter (tangki bahan bakar tambahan). Hal ini berarti dua tangki bahan bakar eksternal T-Stoff 160L dipasang di bawah sayap. Hal ini mengurangi 10% kecepatan tetapi tanpa karakteristik penerbangan negatif. Walaupun Junkers mengklaim penggunaan sayap Me 163B standar, mereka memutuskan untuk memodifikasi sayap untuk menahan lebih banyak bahan bakar C-Stoff. Modifikasi ini dilakukan oleh firma Puklitsch.

Penerbangan tanpa mesin Me 263 V1 pertama dilakukan pada Februari 1945. Beberapa penerbangan tanpa mesin juga dilakukan pada bulan itu. Masalah terbesar yang dihadapi adalah pada pusat gravitasi yang diatasi dengan “counterweight”, dengan menata ulang posisi mesin dan roda pendaratan. Roda pendaratannya saat itu masih belum dapat ditarik masuk. Hasil penerbangan awal itu menunjukkan "ziemlich fertigen Eindruck", artinya terlihat siap.

Uji terbang kemudian dihentikan karena keterbatasan bahan bakar yang pada saat itu diutamakan untuk pesawat penarik Bf 110. Setelah Me 263 bukan lagi menjadi bagian Führernotprogramm (Führer's Emergency Programme), semakin sulit bahan yang diperoleh untuk pengembangan pesawat ini. Pada saat itu, pesawat ini tidak masuk fase produksi, tetapi pengembangan tetap diijinkan dilakukan.

V2 dan V3 belum siap saat itu. V2 sudah mempunyai roda pendaratan yang dapat ditarik masuk dan V3 sudah dilengkapi dengan persenjataan. Sebulan kemudian, V1 dan V2 dipasangi mesin HWK 109-509C yang mempunyai dua ruang pembakaran, yang mengatasi masalah pusat gravitasi. Mereka tidak pernah terbang dengan mesinnya sendiri, tetapi hanya sebagai glider.

Pada April, Amerika merebut tiga purwarupa dan desain pesawat ini. V2 hancur dan yang lainnya dibawa ke AS. Sisanya dibawa Rusia dan menjadi dasar pembuatan pesawat interseptor Mikoyan-Gurevich I-270.



Spesifikasi (Me-263 V1):

General characteristics
•Crew: 1
•Length: 7.83 m (25 ft)
•Wingspan: 9.50 m (31 ft 2 in)
•Height: 3.17 m
•Wing area: 17.80 m² (191.59 ft²)
•Empty weight: 2,105 kg (4,640 lb)
•Max takeoff weight: 5,150 kg (11,354 lb)
•Powerplant: 1× Walter HWK 109-509C-3 rocket, 19.61 kN (4,410 lb)

Performance
•Maximum speed: 880 km/h (at 14,000 m)
•Service ceiling 14,000 m (45,212 ft)
•Rate of climb: 750 m/sec
•Endurance:15 minutes at 11,000 m (36,090 ft)

Armament
•2 x 30 mm MK 108 cannon in wing roots



Tidak ada komentar:

Posting Komentar