Jumat, 25 Desember 2009

Boeing 787 Dreamliner, Medium to Long-Range Jetliner





DESCRIPTION:


Program 787 Dreamliner dimulai sebagai respon atas kemunculan Airbus A380. Ketika Airbus mulai mengembangkan pesawat “super jumbo jet” pertamanya ini, Boeing memfokuskan diri untuk mengembangkan pasar dengan mengembangkan pengganti untuk 767 dan A300. Boeing pertama-tama mempelajari desain revolusioner Sonic Cruiser untuk menarik konsumen dengan meningkatkan kecepatan terbang, tetapi studi pengembangan konvensional tetap berjalan dengan baik. Walaupun tidak seradikal Sonic Cruiser, desain konvensional ini menjanjikan pemangkasan biaya operasional dengan dipakainya teknologi efisiensi bahan bakar terbukti sangat menarik minat pasar maskapai penerbangan.

Boeing menyatakan bahwa 787 lebih efisien 15%-20% dan membakar lebih sedikit bahan bakar 17% dari pada 767 dengan adanya pemakaian inovatif teknologi baru. Mungkin, hal yang paling menantang dalam pengembangan pesawat ini adalah pemakaian material komposit ringan dalam struktur sayap dan bodi pesawat. Walaupun komposit telah banyak digunakan dalam industri aviasi sejak 1980an, 787 adalah pesawat maskapai penerbangan komersial pertama yang menggunakan komposit dalam sebagian besar konstruksinya. Berkurangnya berat pesawat, meningkatkan aerodinamis pesawat dan mengurangi “drag” sehingga bahan bakar semakin irit. Hal lain dalam usaha penghematan bahan bakar adalah pengembangan mesin dengan teknologi canggih yang memakai arsitektur elektris yang tidak membutuhkan “bleed air” dari mesin.

Program ini secara resmi diluncurkan pada 2004 dengan nama 7E7, E mewakili efisien, ketika semua Maskapai penerbangan Jepang memesan 50 pesawat. Namanya kemudian dirubah menjadi 787 pada tahun 2005, dan menjadi pesawat dengan banyak pesanan tercepat sepanjang sejarah Boeing.

Sayangnya, teknologi revolusioner ini mempunyai masalah besar dalam pengembangan dan produksi. Penundaan terbesar terjadi karena keputusan Boeing untuk memakai subkontraktor dalam jumlah yang lebih besar untuk perakitan 787. Dari pada membuat keseluruhan pesawat dalam pabrik di dekat Seattle, Boeing lebih memilih untuk membuat subsistem secara lengkap di seluruh dunia dan dikirim ke Washington untuk perakitan final. Supplier terbesarnya terletak di Italia, Jepang, Canada, Australia dan beberapa tempat di AS. Kebanyakan dari subkontraktor ini mempunyai kesulitan dalam tugas sub-perakitan yang lebih kompleks dalam jadwal agresif Boeing. Kekurangan suku cadang, protes buruh dan usaha desain ulang menambah jangka waktu penundaan program hingga 18 bulan. Karena masalah ini, Boeing terpaksa membayar kompensasi untuk banyak konsumennya dan diskon untuk penggantian pesawat hingga 787 siap beroperasi.

Penerbangan pertama direncaakan pada pertengahan 2007, tetapi tidak akan dapat dilakukan hingga akhir 2008. Boeing juga melakukan program uji terbang dengan sangat cepat dengan harapan untuk memenuhi target pengiriman pertama pesawat ini pada September 2009.

Versi pertama yang akan mulai beroperasi adalah model dasar 787-8. Boeing juga telah meluncurkan 787-9 yang lebih panjang dengan kapasitas penumpang yang lebih banyak dan jarak tempuh yang lebih jauh, juga varian densitas tinggi 787-3 dengan kapasitas bahan bakar lebih sedikit untuk rute yang lebih pendek. Boeing merencanakan pembuatan model yang lebih besar 787-10 dan juga versi kargo. Dengan tiga varian 787 yang sekarang dalam masa pengembangan, lebih dari 900 pesanan sudah dibuat oleh konsumen pada Oktober 2008.





HISTORY:
First Flight: (787-8) planned for late 2008
Service Entry: (787-3) planned for 2012 to 2013 (with All Nippon Airways); (787-8) planned for late 2009 (with All Nippon Airways); (787-9) planned for 2012 (with Air New Zealand)

CREW: two flight crew: pilot, co-pilot

PASSENGERS:
(787-3) 290 in two classes, 330 in one class
(787-8) 210 in three classes, 250 in one class
(787-9) 250 to 290

COST:
(787-3) $146 to $152 million [2007$]
(787-8) $157 to $167 million [2007$]
(787-9) $189 to $200 million [2007$]

DIMENSIONS:
Length: (787-3) 186.08 ft (56.72 m); (787-8) 186.08 ft (56.72 m); (787-9) 206.08 ft (62.81 m)
Wingspan: (787-3) 169.67 ft (51.72 m); (787-8) 197.25 ft (60.12 m); (787-9) 208.00 ft (63.40 m)
Height: (787-3) 55.50 ft (16.92 m); (787-8) 55.50 ft (16.92 m); (787-9) 55.67 ft (16.97 m)
Fuselage Diameter: 19.40 ft (5.91 m)

CABIN:
Length: unknown
Width: 18.83 ft (5.74 m)
Height: unknown
Main Passenger Door: unknown

CARGO CAPACITY:
Baggage Volume: 4,826.0 ft³ (136.7 m³)
Cargo Volume: (787-3) 4,400.0 ft³ (124.6 m³); (787-8) 4,400.0 ft³ (124.6 m³); (787-9) 5,400.0 ft³ (152.9 m³)
Container Capacity: (787-3) 28 LD3; (787-8) 28 LD3
(787-9) 36 LD3
Freight Doors: unknown

WING:
Root Airfoil Section: unknown
Tip Airfoil Section: unknown
Area: unknown
Aspect Ratio: unknown
Sweepback Angle: 32.2° at quarter chord

TAIL:
Tailplane Span: 65.00 ft (19.81 m)
Tailplane Area: unknown
Tailfin Area: unknown

UNDERCARRIAGE:
Type: Retractable tricycle with two main gear and single steerable nose gear
Main Gear: Four wheels per unit, tire size 50 x 20.0R22/34PR
Nose Gear: Twin wheels per unit, tire size 40 x 16.0P16/26PR
Wheel Track: 32.17 ft (9.80 m)
Wheel Base: (787-3) 74.75 ft (22.78 m); (787-8) 74.75 ft (22.78 m); (787-9) 84.75 ft (25.83 m)

WEIGHTS & LOADINGS:
Empty: (787-3) 223,100 lb (101,195 kg); (787-8) 242,000 lb (109,770 kg); (787-9) 254,300 lb (115,350 kg)
Normal Takeoff: unknown
Maximum Takeoff: (787-3) 364,000 lb (165,105 kg); (787-8) 484,000 lb (219,540 kg); (787-9) 540,000 lb (244,940 kg)
Maximum Landing: (787-8) 365,000 lb (165,560 kg)
Fuel Capacity: (787-3) 75,820 lb (34,390 kg) in 11,085 gal (41,960 L) wing tanks; (787-8) 229,330 lb (104,025 kg) in 33,530 gal (126,915 L) wing tanks; (787-9) 250,980 lb (113,840 kg) in 36,695 gal (138,900 L) wing tanks
Maximum Payload: (787-8) 100,000 lb (45,360 kg)
Wing Loading: unknown
Thrust/Weight Ratio: unknown

PROPULSION:
Powerplant: General Electric GEnx or Rolls-Royce Trent 1000
Engine Rating: (787-3) 2 x 53,000 lb (235.8 kN); (787-8) 2 x 64,000 lb (284.7 kN); (787-9) 2 x 70,000 lb (311.3 kN)
Engine Intakes: Two nacelles on wing pylons
Fuel Type: Jet-A

PERFORMANCE:
Max Level Speed (at altitude): 585 mph (945 km/h) at 40,000 ft (12,190 m), Mach 0.89
Max Level Speed (at sea level): unknown
Cruise Speed: 560 mph (900 km/h) at 40,000 ft (12,190 m), Mach 0.85
Takeoff Speed: unknown
Landing Speed: unknown
Takeoff Distance: unknown
Landing Distance: unknown
Maximum Climb Rate: unknown
Service Ceiling: 43,000 ft (13,105 m)
Range: (787-3) 2,500 to 3,050 nmi (4,630 to 5,650 km); (787-8) 7,650 to 8,200 nmi (14,170 to 15,185 km); (787-9) 8,000 to 8,500 nmi (14,815 to 15,740 km)
g-Limits: unknown

SYSTEMS:
Avionics: Honeywell crew information system/management system, Smiths Aerospace common core system comprising two common computing resources cabinets, ARINC 664 deterministic ethernet/advanced communications network, Thales integrated flight displays, Rockwell Collins communications and surveillance systems, dual head up displays.
Flight Controls: Digital fly-by-wire
Electrical: Variable-frequency electrical system powered by Hamilton Sundstrand power generators and APU
Hydraulics: 5,000 psi (34,475 kPa)
Braking: Goodrich or Messier Bugatti electric brakes

COMPOSITION:
• Composites: 50% of primary structural weight including major sections of the fuselage, wings, and tail unit as well as doors and the cabin interior consist of carbon fiber reinforced plastic or other composite materials
• Aluminum: 20% of structure consists of lightweight aluminum alloys including the wing and tail leading edges
• Titanium: 15% of structural weight including engine components
• Steel: 10% of structural weight including landing gear
• Other: 5% of structural weight

VARIANTS:
7E7: Original designation for the 787
787-3: Short-range, high-density model using the same fuselage as the 787-8 but with increased passenger capacity and decreased fuel load for shorter domestic routes, also replaces the raked wingtips of the 787-8 with winglets to reduce wingspan and fit into smaller gates; 43 ordered by 2008
787-8: First production model designed to replace the 767-200ER and 767-300ER; 660 ordered by 2008
787-9: Stretched model designed to replace the 767-400ER that carries more passengers than the 787-8 over longer distances by lengthening the fuselage, increasing the wingspan, and increasing fuel capacity; 220 ordered by 2008
787-10X: Proposed stretch model based on the 787-9 but with reduced range to carry 290 to 310 passengers and increase cargo capacity
787F: Proposed cargo freighter
787 VIP: Luxury model for the Boeing Business Jet division

OPERATORS:
Aeroflot
Aeroméxico
Air Astana
Air Berlin
Air Canada
Air China
Air Europa
Air India
Air New Zealand
Air Pacific
American Airlines
Aviation Lease and Finance Company (ALAFCO)
All Nippon Airways
Arik Air
Arkia Israel Airlines
Avianca
Aviation Capital Group
AWAS
Azerbaijan Airlines
Biman Bangladesh Airlines
Boeing Business Jet (BBJ)
British Airways
China Aviation Supplies Import and Export Group Corporation (CASGC)
China Eastern Airlines
China Southern Airlines
CIT Aerospace Group
Continental Airlines
Dubai Aerospace Enterprise
Ethiopian Airlines
Etihad Airways
First Choice Airways
Garuda Indonesia
Grand China Airlines
Gulf Air
Hong Kong Airlines
Icelandair
International Lease Finance Corporation (ILFC)
Iraqi Airways
Japan Airlines
Jet Airways
Kenya Airways
Korean Air
LAN Chile Airlines
LCAL
LOT Polish Airlines
Monarch Airlines
Northwest Airlines
PrivatAir (BBJ)
Qantas
Qatar Airways
Royal Air Maroc
Royal Jordanian Airlines
S7 Airlines
Shanghai Airlines
Singapore Airlines
Sky Peace (BBJ)
Travel Service
TUI Group
Uzbekistan Airways
Vietnam Airlines
Vietnam Aircraft Leasing Company
Virgin Atlantic Airways



Diterjemahkan secara bebas dari: www.fas.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar