Kamis, 24 Desember 2009

Tupolev Tu-144 ASCC codename: Charger Long-Range Jetliner






DESKRIPSI:

Walau secara resmi diumumkan bahwa perancangan pesawat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Aeroflot akan “airliner” kecepatan-tinggi, sebenarnya Tu-144 dibuat sebagai wujud kebanggaan nasional Soviet. Dengan begitu, Soviet dapat mengklaim bahwa mereka mampu menyaingi Concorde dan pesawat supesonik AS. Walaupun dari luar mirip dengan Concorde, Tu-144 mempunyai desain yang lebih besar dan performa yang lebih baik. Dapat mengangkut 140 penumpang, Tu-144 mampu terbang dengan kecepatan yang lebih tinggi dari pesawat air-liner Eropa sampai 2.35 mach.

Desain Tu-144 kebanyakan berasal dari studi bomber Tu-125 dan Tu-135. Walaupun keduanya tidak diproduksi, tetapi ilmuwan Rusia banyak belajar dari keduanya dalam pengembangan desain pesawat berkecepatan lebih dari 2 Mach. Pengetahuan ini termasuk penanganan temperatur tinggi, desain inlets mesin dan hal-hal lain dengan penerbangan kecepatan tinggi seperti ledakan-supersonik. Hasilnya adalah desain fisik yang mirip dengan Concorde.

Meskipun pertama kali dipublikasikan pada 1965, Tu-144 baru terlihat saat Paris Air Show 1973. Akantetapi, pesawat ini mengalami kecelakaan sehingga menghancurkan program Soviet. Produksi pesawat ini tidak dilanjutkan sampai dilakukan modifikasi setelah kecelakaan ini. Modifikasi ini berupa penambahan cannard untuk meningkatkan performa kecepatan rendah, desain inlet mesin baru, penambahan bentang sayap, bodi pesawat yang diperpanjang dan penghilangan kursi-lontar pilot.

Tu-144 mulai beroperasi pada 1975 sebagai pesawat kargo dan surat antara Moskow dan Alma Ata. Dua tahun kemudian, pesawat penumpangnya mulai dioperasikan di antara kedua kota itu. Penerbangan ini hanya berlangsung selama 7 bulan setelah terjadi kecelakaan fatal kedua yang mengakhiri pengoperasionalan pesawat ini. Setelah penerbangan komersial terakhir pada 1 Juni 1978, Tu-144 yang masih tersisa di simpan atau didonasikan ke museum.

Satu-satunya versi yang tetap terbang adalah Tu-144D yang digunakan untuk penelitian penerbangan supersonik. Salah satu diantaranya diupgrade menjadi Tu-144LL standar dan dioperasikan bersama oleh Rusia dan AS sebagai bagian dari proyek NASA High Speed Civil Transport (HSCT). Pesawat ini berhasil melakukan 27 penerbangan penelitian untuk tes teknologi mesin supersonik, sistem bahan bakar, kontrol penerbangan tingkat lanjut, teknik pengurangan kebisingan, dan konsep lain yang bertujuan untuk membuat transportasi supersonik yang ekonomis dan ramah lingkungan. Tu-144LL akhirnya dijual kepada seseorang melalui eBay dengan harga $11 juta pada 2001.


HISTORY:
First Flight: 31 December 1968
Service Entry: 26 December 1975 (mail service); 22 February 1977 (passenger service)

CREW: three flight crew: pilot, co-pilot, flight engineer

PASSENGERS: 98 in two classes; 120-140 in one class

DIMENSIONS:
Length: 215.54 ft (65.70 m)
Wingspan: 94.48 ft (28.80 m)
Height: 34.42 ft (10.50 m)
Wing Area: 4,714.75 ft² (438.0 m²)

WEIGHTS:
Empty: 187,395 lb (85,000 kg)
Normal Takeoff: unknown
Max Takeoff: 396,830 lb (180,000 kg)
Fuel Capacity: internal: 154,325 lb (70,000 kg); external: not applicable

PROPULSION:
Powerplant: four Kuznetsov NK-144 turbofans
Thrust: 176,368 lb (784.56 kN)

PERFORMANCE:
Max Level Speed: at altitude: 1,555 mph (2,500 km/h), Mach 2.35; at sea level: unknown
cruise speed: 1,430 mph (2,300 km/h)
Initial Climb Rate: unknown
Service Ceiling: 59,055 ft (18,000 m)
Range: 3,510 nm (6,500 km)
g-Limits: unknown

KNOWN VARIANTS:
Tu-144: Prototype
Tu-144S: Serial production model; about 14 built
Tu-144D: Improved model, possibly with more fuel efficient engines, and used primarily for high-speed research
Tu-144LL: Refurbished Tu-144D fitted with more powerful engines, updated avionics, and various test equipment and operated jointly by Russia and NASA for high-speed research

KNOWN OPERATORS:
Civil: Aeroflot
Government/Military: Union of Soviet Socialist Republics, Voyenno Vozdushniye Sili (Soviet Air Force); United States (NASA)




Diterjemahkan secara bebas dari: www.fas.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar