Kamis, 20 Oktober 2011

Main Battle Tank -Deskripsi Umum-


MBT T-90S (Foto: www.military-heat.com)


Main Battle Tank (MBT), yang juga dikenal sebagai battle tank atau tank universal, adalah tank yang mengisi peran penembakan berat langsung (heavy direct fire) pada angkatan bersenjata modern. Mereka awalnya dibuat untuk menggantikan peran tank ringan, medium, berat dan superberat. Pengembangannya terus belanjut sejak Perang Dingin dengan adanya pengembangan lapis baja komposit ringan. MBT sering dioperasikan untuk mendukung tank ringan di beberapa angkatan darat.

Saat ini, MBT menjadi komponen kunci angkatan darat modern. MBT jarang beroperasi sendirian, mereka beroperasi dengan dukungan kendaraan tempur lain dan pasukan infantri. MBT juga kadang didukung oleh pesawat intai maupun pesawat serang-darat.



SEJARAH

Perang Dingin

Konsep tank medium secara perlahan berubah menjadi konsep MBT pada 1960an, setelah disadari bahwa tank medium dapat membawa meriam (seperti meriam 90mm AS, 100mm Soviet, dan khususnya meriam L7 105mm Inggris) yang dapat menembus lapis baja praktis manapun dari jarak jauh. Konsep tank berat PD II, yang dipersenjatai dengan meriam dan lapis baja paling kuat, menjadi ketinggalan jaman karena tank jenis ini menjadi sasaran empuk persenjataan musuh. Demikian juga tank ringan, PD II telah menunjukkan bahwa tank jenis ini tidak menjadi penting dalam berbagai peran, karena kecepatan bukanlah pengganti kekuatan lapis baja dan daya tembak/firepower.

Bertambahnya jenis senjata anti-tank dan dirasakannya ancaman perang nuklir, membuat prioritas pengembangan pada lapis baja tambahan. Pengembangan lapis baja tambahan menuntut desain meriam yang lebih kuat. Ciri MBT adalah mempunyai persejataan seperti ranpur lain, sangat mobile dan mempunyai lapis baja yang baik. Selain itu, MBT juga cukup murah untuk dibuat dalam jumlah yang besar. MBT pertama Soviet adalah T-64 dan MBT AS pertama adalah M60 Patton.
Adopsi lapis baja MBT keramik dan semakin luasnya lapis baja di permukaan tank yang dibutuhkan untuk menahan serangan non-frontal dari helikopter serang juga menghasilkan efektivitas perlindungan terhadap radiasi ledakan nuklir. Pada akhir 1970an, MBT telah diproduksi oleh Perancis, Jerman Barat, Inggris, India, Jepang, USSR, Swedia, Swiss dan AS.

Doktrin perang Uni Soviet sangat tergantung pada MBT. Sehingga pengembangan senjata lainnya membuat MBT ketinggalan jaman sehingga dapat membuat kemampuan tempur Uni Soviet hancur. Oleh karena itu Uni Soviet mengembangkang sistem meriam. Autoloader mekanis diperkenalkan untuk menggantikan loader manusia. Hal ini membuat ukuran turret diperkecil sehingga tank lebih sulit dilacak dan ditembak. Sistem misil juga ditambahkan untuk menambah jarak jangkau serang dan meningkatkan kemungkinan “first-round hit”


Perang Teluk 

Perang Teluk menegaskan kembali peran MBT, helikopter serang lebih unggul daripada MBT. Para ahli strategi menegaskan bahwa MBT telah ketinggalan jaman karena dapat dinetralkan oleh lapis baja milik Irak.


Peperangan Asimetris

Pada 2005, sekitar 1.100 M1 Abrams dipakai oleh Angkatan Bersenjata AS saat Perang Irak. Mereka terbukti sangat rentan terhadap bom jalanan. Sebuah ranjau didetonasi-jarak-jauh dengan penetrator eksplosif beberapa kali sukses melawan kendaraan lapis baja AS. Akan tetapi, dengan adanya upgrade pada lapis baja bagian belakang, M1 telah terbukti berguna pada peperangan urban. Pada Perang Fallujah, Marinir AS membawa dua brigade ekstra. Inggris mengirimkan tank Chalenger 2 untuk mendukung operasi di Selatan Iraq.

Negara seperti Israel mengurangi armada perang mereka dan melakukan pengadaan untuk model yang lebih canggih. Lapis baja canggih tidak meningkatkan survivabilitas tank, tetapi telah menurunkan tingkat kematian awak. Kupola tanpa awak yang disebut stasiun senjata berkendali jarak jauh meningkatkan survivabilitas awak. Tank eksperimen dengan turret tanpa awak meletakkan awak di dalam hull dengan lapis baja tebal meningkatkan survivabilitas awak dan mengurangi profil tank.
Keusangan tank telah ditegaskan dari waktu ke waktu, tetapi sejarah masa kini memperlihatkan bahwa MBT masih tetap dibutuhkan. Apalagi dengan teknologi, berat dan ukuran MBT modern berkurang. Dokumen militer Inggris dari 2001 telah mengindikasikan bahwa Angkatan Bersenjata Inggris tidak akan melakukan pengadaan tank sebagai pengganti Chalenger 2 karena kurangnya ancaman konvensional di masa yang akan datang.



DESAIN


(Diagram dari wikipedia.org)

Overview

1. Periskop
2. Mantel Meriam
3. Senapan Koaksial
4. Bore Evacuator
5. Meriam Utama
6. Optik Pengemudi
7. Palka Pengemudi
8. Plat Glasis
9. Rantai/Treads Tank
10. Amunisi Senapan Mesin
11. Senapan Mesin Komandan Tank
12. Kupola atau Palka
13. Turret Meriam
14. Cincin Turret
15. Hull
16. Intake Udara Engineer
17. Kompartemen Mesin
18. Skirt Lapis Baja
19. Drive Sprocket
20. Pertautan Rantai
21. Roda Tank


Countermeasures

Aslinya, kebanyakan MBT menggunakan lapis baja tradisional sebagai pelindung dari ancaman serangan musuh. Ketika ancaman baru muncul, sistem pertahanan yang dipakai MBT harus berkembang untuk mengantisipasinya. Salah satu pengembangan pertama adalah penggunaan Lapis Baja Reaktif-Eksplosif (ERA=Explosive Reactive Armor), yang dikembangkan oleh Israel pada 1980 untuk melindungi tank dari hulu ledak “shaped-charge” milik misil kendali anti-tank modern dan yang lainnya seperti proyektil anti-tank berdaya ledak tinggi (HEAT=High-Explosive Anti-Tank). Teknologi ini kemudian diadopsi dan berkembang ke AS dan Uni Soviet. Lapis baja MBT dikonsentrasikan di bagian depan tank dan berlapis hingga tiga dengan ketebalan satu meter.

Misil adalah senjata anti-tank yang murah dan efekif. ERA dapat dipasang dengan cepat untuk meningkatkan survivabilitas tank. Detonasi blok ERA menghasilkan bahaya bagi pasukan infrantri pendukung di dekat tank. Lapis baja baru dikembangkan untuk mengatasi kekurangan ini. Lapis baja generasi baru Kontakt-5, yang dikembangkan oleh Soviet, mampu bertahan menghadapi serangan HEAT dan penetrator energi kinetik. Soviet juga mengembangkan sistem yang didesain lebih aktif untuk menetralkan ancaman proyektil musuh bahkan sebelum proyektil mencapai tank, dengan nama sistem Shtora dan Arena. AS juga telah mengadopsi teknologi serupa dalam bentuk Missile Countermeasure Device sebagai bagian dari Tank Urban Survival Kit yang digunakan pada Tank M1 Abrams yang beroperasi di Irak.

Pengembangan defensif lainnya fokus pada kekuatan bajanya sendiri. Pengembangan yang paling dikenal datang dari Inggris dengan lapis baja Chobham pada 1970an. Lapis baja ini pertama kali dipakai pada M1 Abrams dan kemudian Challenger 1. Chobham memakai kisi-kisi material komposit dan keramik bersama dengan logam alloy. Chobham terbukti sangat efektif saat konflik Irak di awal 1990an dan 2000an, karena banyak tank yang selamat dari akibat serangan rocket-propelled grenades dengan kerusakan tak berarti.


Weapon Suite

MBT dilengkapi dengan meriam utama dan paling sedikit satu senapan mesin. Meriam utama MBT pada umumnya berkaliber 90 dan 130mm. Meriam utama ini berfungsi ganda, yaitu dapat digunakan untuk menembak target berlapis baja lain seperti tank dan benteng, serta untuk sasaran lunak seperti kendaraan kecil dan pasukan infantri musuh.

Meriam tank dapat menembakkan amunisi anti-lapis-baja maupun anti-personal. Amunisi HEAT dan beberapa penetrator energi kinetik velositas tinggi seperti APFSDS (Armor-piercing fin stabilized discarding sabot) dibawa untuk keperluan anti-lapis-baja. Amunisi anti-personal seperi fragmentasi berdaya ledak tinggi mempunyai dua kegunaan. Biasanya MBT membawa sekitar 30-50 amunisi, dan dipisahkan antara amunisi HE, HEAT dan penetrator energi kinetik. Beberapa MBT juga dapat membawa amunisi asap dan fosfor-putih.
Tank modern menggunakan sistem kontrol penembakan canggih seperti pencari jarak, kontrol penembakan terkomputerisasi, dan stabiliser, yang didesain untuk menjaga kestabilan meriam walaupun hull berputar dan bergoncang, sehingga memudahkan operator untuk menembak dalam keadaan bergerak dan menghadapi target bergerak. Sistem meriam-misil merupakan sistem yang rumit dan cenderung mengecewakan bagi AS yang akhirnya meninggalkan proyek meriam-misil seperti M60A2 dan MBT-70. Peran MBT harus berkompromi karena meningkatnya jarak tempur dan keakuratan penembakan tidak langsung (indirect fire). Meriam tank masih sangat bermanfaat pada pertempuran urban untuk menembak target dengan akurat dan dengan kerusakan kolateral minim.

Beberapa MBT dilengkapu dengan pengisi amunisi otomatis (autoloader) seperti Leclerc, atau T-64, T-72, T-80 dan T-90, milik Rusia. Dengan alasan ini, awak berkurang menjadi 3 orang dan ruang yang diperlukan untuk kompartemen awak berkurang, sehingga ukuran turret bisa berkurang. Berkurangnya ukuran tank meningkatkan survivabilitas tank karena sukar ditembak.

Sebagai senjata sekunder, MBT biasanya menggunakan antara dua hingga empat senapan mesin untuk menyerang pasukan infantri dan kendaraan ringan musuh. Beberapa MBT juga menggunakan senapan mesin anti-pasawat (AAMG) kaliber besar, biasanya kaliber .50 (seperti M2 Browning atau DShK) yang dapat digunakan untuk meawan helikopter dan pesawat yang terbang rendah. Akan tetapi efektifitasnya rendah jika dibandingkan dengan altileri anti-pesawat khusus. Senapan mesin tank biasanya masing-masing mempunyai amunisi sebanyak 500 dan 3000.

Mobilitas

MBT seperti model tank sebelumnya, bergerak dengan roda tapak (treads), yang memungkinkannya bergerak pada medan yang sulit seperti pasir dan lumpur. Mereka juga membuat tank dapat melalui sebagian besar halangan. Akan tetapi tread tidak secepat roda. Kecepatan maksimum tank sekitar 65 km/jam (M1 Abrams 72 km/jam). Berat ekstrim MBT (60-70 ton) membuat kecepatannya terbatas. MBT biasanya dilengkapi dengan mesin 1200-1500 tenaga kuda (lebih dari 25.000 cc), dengan jarak operasional mendekati 500 km. MBT juga dapat dibuat kedap air, sehingga membuatnya dapat melewati perairan dangkal (5 meter dengan snorkel).

Angkatan bersenjata Jerman memprioritaskan mobilitas pada Leopard 2, dan membuatnya menjadi MBT tercepat di dunia.

MBT bermasalah dengan jalan raya. Tread dapat merusak jalan setelah beberapa kali melewatinya. Banyak struktur seperti jembatan tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menampung berat MBT. Pada saat invasi irak 2003, M1 Abrams yang berusaha menyeberangi jembatan untuk menghindari tembakan musuh, terjun ke sungai Eufrat setelah jembatan runtuh. Walaupun kemampuan offroadnya sangat bagus, MBT dapat menjadi ketika berada amobil (tak dapat bergerak) di lingkungan berlumpur.

Tingginya biaya MBT dapat disebabkan oleh sistem transmisi-mesin performa tinggi. Sistem propulsi juga tidak diproduksi dalam jumlah yang besar demi efisiensi.

Kelelahan awak membatasi jarak operasional MBT saat pertempuran. Mengurangi jumlah awak menjadi tiga dan memindah seluruh awak daru turret ke hull dapat memberikan waktu tidur awak, dengan sistem pembagian shift. Sistem shift ini tentu saja membutuhkan awak yang serbabisa. Pemakaian pesawat kargo juga digunakan untuk memindahkan MBT saat pertempuran jarak jauh. Pesawat yang dapat mengangkut MBT dengan mudah hanya C-5 galaxy, Antonov An-22 dan Antonov An-124 yang jumlahnya semakin berkurang. Para perencana militer memperkirakan kemampuan pengangkutan udara MBT tidak akan meningkat di masa yang akan datang. Hingga saat ini, belum ada helikopter yang mampu mengangkut MBT. Jalanan dan kereta api banyak digunakan untuk mengangkut MBT ke lokasi di dekat pertempuran, sehingga awak dan MBT dalam keadaan prima untuk bertempur. Tugas berat untuk mensuplai kebutukah MBT biasanya dilakukan dengan menggunakan truk-truk besar.


Ruang Penyimpanan

MBT mempunyai ruang penyimpanan internal dan eksternal. Ruang internal digunakan untuk amunisi. Sementara Eksternal untuk logistik, bahan bakar tambagan, dan keperluan personal awak.



PERAN


MBT mengisi peran yang di sebut “tank universal” di Inggris, mengisi hampir seluruh peran di medan perang. Mereka awalnya didesain pada Perang Dingin untuk melawan MBT lain. Tank ringan modern diperbantukan dalam peran ekspedisi MBT dan dalam situasi di mana seluruh ancaman utama sudah dinetralkan. Dengan pengoperasionalan MBT secara penuh pada peran ekpedisi semacam ini hanya akan mengurangi mobilitas dan menjadi pemborosan.

Pengintaian menggunakan MBT dilakukan pada daerah degan intensitas konflik tinggi, dimana pengintaian menggunakan tank ringan tidak cukup efektif karena kadang diperlukan “pertempuran” untuk memperoleh informasi.
Dalam peperangan asimetris, MBT diterjunkan dalam jumlah kecil tapi dengan konsentrasi tinggi.
MBT hanya menembak target dalam jarak dekat dan membutuhkan dukungan semacam UAV untuk pertempuran jarak jauh.

MBT mempunyai karakteristik yang sangat bervariasi. Mempunyai MBT dengan variasi yang terlalu banyak dapat memberikan kesulitan dalam taktik, pelatihan, support dan perawatan.

MBT mempunyai efek moral positif pada infantri pendukungnya. MBT juga memberikan ketakutan tersendiri untuk musuh, yang sering kali mendengar dan merasakan kedatangan MBT.


Diterjemahkan secara bebas dari:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar