Minggu, 04 Desember 2011

Liaoning (16) Aircraft Carrier



Liaoning (foto: forum.pakistanidefence.com)

Nama: Liaoning (16) 
Tipe Klasifikasi: Aircraft Carrier 
Kelas Kapal: Kelas-Admiral Kuznetsov 
Negara Asal: China 
Jumlah Kapal Sekelas: 3 
Operator: China 
Kapal Sekelas: Liaoning (16); (17); (18) 

Awalnya kapal induk di jauhi oleh China sebagai “ usaha kapitalistik Barat”, saat ini China berpikir untuk mulai memiliki kapal induk sebagai simbol kekuatan dalam ekspansi kelautan. Sebagai respon perkembangan militernya yang sangat pesat di wilayah Asia-Pasifik, pemerintah China mempulai program akuisisi kapal induk negara lain yang dipensiunkan termasuk kapal induk milik Rusia (Minsk dan Kiev) dan Australia (HMAS Melbourne). Kapal-kapal ini memberikan teknisi China pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan kapal induk produksi mereka sendiri. Inisiatif ini akhirnya terbayar dengan pembelian kapal induk eks-Rusia, Varyag.

Ditengah-tengah pemotongan anggaran pertahanan pada 1992, Soviet memutuskan untuk menghentikan pembuatan kapal induk baru mereka, Varyag (kelas Admiral Kuznetsov) dan haknya diberikan kepada otoritas Ukraina yang tidak lagi berada di bawah kontrol Soviet. Sekitar 70% selesai, kapal ini ditelantarkan tanpa pemilik dan tujuan, dan bagian hull sudah siap dibuang atau dijual kepada penawar tertinggi. Kapal akhirnya dijual tanpa peralatan elektronik, propulsi dan fasilitas operasional seharga 20 juta dolar kepada "Chong Lot Travel Agency" – yang merupakan agen yang dikontrol-negara yang berperan untuk membeli kapal bagi militer Cina melalui cara non-politik. Alasan pembelian agensi ini adalah untuk diperbaiki sebagai hiburan, dikonversi menjadi kasino dan resort mengapung.

Akan tetapi, Varyag ditarik ke galangan kapal Dalian di cina dan para pekerja dengan cepat melakukan pekerjaannya untuk mengkonversi fungsi militer kapal ini di bawah bendera People's Liberation Army Navy (PLAN). Sejak saat itu, kapal ini berada di bawah “mikroskop” karena para teknisi Cina bekerja keras untuk mempelajari framework internal maupun eksternal kapal ini, kemudian memodifikasi dan membawa kapal ini menjadi dapat digunakan sesuai standar militer. Pada 2005, kapal ini sudah ditutupi chat khas AL China. Pengumuman resmi pemerintah yang mengkonfirmasi tujuan kapal dibuat oleh otoritas Cina pada Juni 2011. Pada 10 Agustus 2011, diumumkan bahwa kapal induk yang diberi nama "Liaoning" (akan tetapi pada saat diresmikan akhirnya diberi nama Liaoning dengan nomor lambung 16) ini sedang menjalani sea trials, merupakan langkah akhir sebelum kapal ini secara resmi dikirim kepada AL Cina untuk dioperasikan. Pada 30 Oktober 2011, kapal induk ini meninggalkan dry dock. Pada 28 November 2011 kapal ini menunggalkan pelabuhan untuk melakukan sea trial yang kedua. Terdapat truk bahan bakar aviasi yang diangkutnya, yang menandakan adanya masalah pada sistem penyaluran bahan bakarnya. Diharapkan Liaoning akan mulai dioperasikan secara resmi dengan PLAN sekitar 2015, kemungkinan diikuti dengan satu atau dua kapal serupa, keduanya kemungkinan sedang dibangun di Shanghai saat ini. Diperkirakan hingga lima kapal induk sedang dalam pengerjaan, jika semua berhasil diselesaikan, China akan menjadi kekuatan kapal induk terbesar kedua di belakang AS. Pengembangan ini tidak akan diragukan lagi akan memberikan PLAN dengan sebuah kemampuan perang yang lebih luas dan dapat dianggap sebagai kekuatan yang sangat berpengaruh di wilayah Asia Pasifik.

Perubahan Varyag menjadi Liaoning (foto: www.freewebs.com)

Secara eksternal, Liaoning mempertahankan banyak layout dasar dari Varyag. Island superstructure secara konvensional diset ke sisi kanan kapal pertengahan kapal. Dek penerbangannya mendominasi area permukaannya dengan upwards sloping bow yang merupakan fitur unik dari kapal induk kelas ini. "Ski jump" membantu pesawat pada saat lepas landas di deknya yang pendek. Terdapat sekurang-kurangnya dua elevator hangar di sebelah kanan kapal, satu di depan superstruktur dan yang satunya di belakang superstruktur, untuk mengatur pergerakan pesawat ke atas dek. Propulsinya berjenis konvensional, dalam bentuk turbin uap untuk menggerakan empat propeller shafts. Generator Turbo dan diesel juga digunakan dalam gabungan sistem yang menghasilkan kecepatan maksimal 32 knots dan jarak tempuh 7,100km – membuat sebanyak 2,600-awak yang kuat berada di lautan selama 45 hari sebelum diperlukan pengisian perbekalan/bahan bakar. Kemungkinan pengembangan masa depannya akan menggunakan mesin bertenaga nuklir.

Air group-nya kemungkinan besar akan terdiri dari fighter Sukhoi Su-33 "Flanker" baik yang diproduksi dari Rusia maupun dari dalam negeri di Senyang dan helikopter seri naval Kamov Ka-31 "Helix" dari Rusia. Air group ini dibagi menjadi 26 Flankers dan 24 helikopter Helix dengan total 50 pesawat. Sistem pertahanannya (selain air group-nya) akan ditangani oleh Close-In Weapon Systems (CIWSs) Type 1030 dan peluncur misil permukaan-ke-udara sebagai tambahan dari radar oboard dan peralatan jamming. Terdapat pula senapan anti-pesawat 30mm, sel misil vertikal-launch dan peluncur roket anti-kapal.

Liaoning pada awalnya akan kekurangan kecakapan dan kemampuan tempurnya dari kapal induk bertenaga nuklir terkuat milik AS, tetapi dengan pertimbangan keseimbangan militer di wilaha Asia Pasifik, akan membuat PLAN lebih memodernisasi dan mempercanggih kekuatan tempurnya.

Sumber PLAN menyatakan bahwa Shi-Lang akan lebih berperan sebagai sekolah pelatihan untuk pengembangan di masa yang akan datang. Sebuah pengumuman pada Juli 2011 oleh China untuk menurunkan ketegangan, bahwa kapal induk ini akan digunakan untuk penelitian dan pelatihan, bukan untuk peperangan.Tentunya hanya waktu yang akan menjawab tujuan sebenarnya.

Biar bagaimanapun juga, Cina tidak buta dengan perkembangan militer seperti di Taiwan dan Singapura. Baik India dan Jepang juga diharapkan akan mengoperasikan setidaknya tiga kapal induk di dekade mendatang. Keberadaan PLAN yang kuat juga akang menjadi tantangan bagi AL AS di Pasifik.



Liaoning (gambar: www.freewebs.com)


Spesifikasi Liaoning (16) 

Dimensi:
Panjang: 1000 kaki (304.80m)
Beam: 240 kaki (73.15m)
Draught: 36 kaki (10.97m)

Performa:
Kecepatan Permukaan: 32kts (37mph)
Jarak: 4,430mil (7,129km)

Persenjataan:
8 x kanon anti pesawat AK-630 30mm
8 x Close-In Weapon Systems (CIWSs) CADS-N-1 Kashtan 30mm
12 x peluncur misil permukaan-ke-udara P-700 Granit
18 x sistem peluncur misil permukaan-ke-udara vertikal-launch 3K95 Kinzhai 8-cell
Peluncur roket anti kapal RBU-12000 UDAV-1 (hingga 60 roket)

Struktur:
Awak: 2,626
Surface Displacement: 54,000tons

Mesin:
Mesin: 2 x turbin uap; 8 x pendidih; 9 x turbogenerator; 6 x generator diesel; 4 x shafts yang menghasiljan 200,000 shaft horsepower.

Air Arm:
26 x fighter Sukhoi Su-33 Flanker atau Shenyang J-15 Flying Shark
24 x helikopter Kamov Ka-31 Helix


Sumber: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar