Sabtu, 24 Desember 2011

USS Wasp (CV-7) Aircraft Carrier


USS Wasp (CV-7) (foto: en.wikipedia.org)

Nama: USS Wasp (CV-7) 
Tipe Klasifikasi: Aircraft Carrier 
Kelas Kapal: Kelas-Wasp 
Negara Asal: Amerika Serikat 
Jumlah Kapal Sekelas: 1 
Operator: Amerika Serikat 


USS Wasp (CV-7) adalah sebuah kapal induk konvensional yang bertugas dengan AL AS selama PD II. Kapal ini diklasifikasikan sebagai kapal induk armada ringan dan dia dilengkapi dengan perlindungan lapis baja ringan tetapi dapat mengangkut, meluncurkan dan mendaratkan 70 pesawat dalam berbagai tipe. Kapal ini berpartisipasi dalam aksi Sekutu di perairan Atlantik, Mediterania dan Pasifik sebelum menemui akhir perjalanannya di tangan AL Kekaisaran Jepang pada musim gugur 1942. Walaupun dia hanya memiliki masa tugas yang singkat, tetapi konstribusinta di fase awal perang untuk AS tidaklah sedikit.



Washington Naval Treaty dan Pembatasannya

Washington Naval Treaty adalah sebuah pakta global yang ditandatangani oleh kekuatan dunia pada saat itu, AS, Inggris, Kekaisaran Jepang, Perancis dan Italia, sebaga usaha untuk mengakhiri perlombaan persenjataan setelah PD I. Bola sudah terlanjur begulir dengan pembangunan kapal yang lebih kuat oleh AS, Inggris dan Jepang, serta perlombaan persenjataan lainnya juga sedang dalam pengerjaan. Idenya adalah untuk membatasi tonase keseluruhan dari kapal perang serta persenjataannya. Perjanjian ini ditandatangani pada Februari 1942 dan dimodifikasi sebaai London Naval Treaty pada 1930 dan lagi pada 1936. Setiap negara peserta menerima batasan tonase untuk kapal perang dan kapal induk kapital mereka, AS dan Inggris masing-masing dibatasi hingga 525.000 ton, Jepang 315.000 ton, Perancis dan Italia masing-masing 175.000 ton. Jerman, yang dilabeli sebagai satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas PD I telah menerima pembatasan sesuai dengan Treaty of Versailles.

Bagaimanapun juga, negara-negara melakukan pengerjaan untuk membuat AL powerful di belakang layar. Kekaisaran Jepang mengabaikan pembatasan perjanjian dan pada akhirnya keluar dari keanggotaan perjanjian. Demikian juga dengan AL Jerman yang lahir kembali di bawah kendali Adolph Hitler, pertama sebagai Kanselir, kedua sebagai diktator. Kekaisaran Jepang akhirnya mengoperasikan kapal perang IJN Yamato yang impresif dan Jerman dengan KMS Bismark-nya – keduanya untuk membuat percikan unik sendiri pada perang dunia yang akan datang.



USS Wasp

AS meresmikan sebuah kapal induk armada ringan baru yang dibuat dengan prioritas kecepatan dan dengan proteksi lapis baja ringan, tetapi masih dalam batas tonase tersisa sesuai dengan Washington Naval Treaty. Hasilnya dalah USS Wasp dengan berat 14,700 ton. Rangka USS Wasp mulai digelar pada 1 April 1936 di Fore River Shipyard, Quincy, Massachusetts. Dia diluncurkan pada 4 April 1939 dan secara resmi ditugaskan pada 25 April 1940 dengan Kapten John Reeves di belakang kemudi.



Dimensi dan Mesin

Ketika diluncurkan, USS Wasp memiliki bobot 14,900 ton, tepat di dalam batasan yang diperbolehkan oleh Washington Naval Treaty. Die memiliki panjang 688 kaki dengan beam 80 kaki, 9 inci. Draught-nya 20 kaki. Secara dimensi, USS Wasp menjadi salah satu kapal induk kecil milik AL AS. 

Mesinnya terdiri dari 6 x pendidih yang mensuplai 2 x turbin uap Parsons yang memberi daya pada 2 x propeller shafts yang menghasilkan 70,000 shaft horsepower. Ini membuat kapal induk mampu membuat kecepatan maksimal 30 knot dengan jarak operasional sekitar 14,000 mil. Kapal ini normalnya berawak 1.800 pelaut dan opsir AL, tetapi dapat dengan mudah membengkak menjadi 2.100 ketika perang.



Desain USS Wasp

Secara eksternal, desain USS Wasp konvensional. Superstruktur island berada di sisi kanan kapal dan di pertengahan kapal. Fitur uniknya pada island adalah cerobong asapnya yang tinggi. Semua alat komunikasi dan persenjataan defensif berada ditengah atau di dekat superstrukur untuk menjaga dek penerbangan terbuka semaksimal mungkin. Dek penerbangannya sendiri berbentuk persegi panjang datar dari haluan hingga buritan.



Aransemen Ofensif

USS Wasp dapat mengangkut 75 hingga 80 pesawat dengan berbagai tipe, sebagai berikut 30 fighter, 36 bomber tukik dan 14 bomber torpedo. Masing-masing memainkan perannya sendiri dalam operasi, mulai dari perlindungan armada, pengintaian, pengawal bomber, penyerangan anti-kapal dan lain-lain. Tiga elevator mendukung dek penerbangan dan empat ketapel untuk membantu lepas landas pesawat. Pesawat dapat diluncurkan dari dua ketapel di atas dek penerbangan dan dua ketapel yang dipasang di dek hangar.



Sistem dan Persenjataan Defensif

USS Wasp dilengkapi dengan radar CXAM-1 – radar permukaan pertama yang dipasang pada kapal AL AS. Pesenjataan defensifnya terdiri dari 8 x meriam utama 5 inci (130mm)/kaliber 38 untuk menghadapi kapal permukaan musuh. Perlindungan anti-pesawatnya dimulai dengan 16 x kanon 1.1 inci (28mm)/kaliber 75 yang kemudian ditambah dengan tidak kurang dari 24 x senapan mesin berat 12,7mm/kaliber 0.50. Di luar perlindungan kapal dan pesawat pendukung, persenjataan ini menjadi garis pertahanan terakhir bagi awak kapal induk dari serangan yang dikirimkan pesawat torpedo dan bomber tukik musuh. Proteksi lapis bajanya setebal 102mm (4 inci) pada sabuknya dan pada dek penerbangannya setebal 38mm (1,5inci). Semua mengatakan bahwa USS Wasp memiliki perlindungan lapis baja yang sangat sedikit dan juga terlalu sedikit perlindungan dari serangan torpedo bawah air.



AS Memasuki Peperangan

Dunia menjadi tidak nyaman pada akhir 1930an. Kekaisaran Jepang menyerang negara sekitarnya untuk mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan serta untuk memperluas posisi dan pengaruhnya di wilayah Pasifik. Di Eropa, Jerman dan Italia mengadopsi sikap serupa dengan menyerang negara tetangganya dan wilayah di Afrika. AS mengadopsi kebijakan yang kukuh untuk mengisolasi diri dari peperangan hingga terjadinya serangan Jepang di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 yang memaksanya untuk menyatakan perang.



Masa Tugas USS Wasp

USS Wasp melakukan berbagai macam operasi di Atlantik setelah penugasannya pada 1940. Dia berpartisipasi dalam pelatihan yang dibutuhkan dan digunakan untuk membantu posisi AS di perairan internasional netral. U-Boat Jerman menjadi aktif fi perairan Atlantik dan melakukan perang terbuka terhadap seluruh kapal yang berusaha mensuplai pulau utama Inggris. Setelah Desember 1941, USS Wasp digunakan di perairan Atlantik Utara untuk mendukung British Home Fleet.Selanjutnya, dia mengirimkan pesawat yang sangat dibutuhkan oleh AU Royal Inggris yang berpangkalan di Malta, pesawat terbang yang diangkut fighter Supermarine Spitfire. Malta berperang sebagai setting strategis di Teater Mediterania karena suplay Jerman dikirim dari Italia ke Afrika Utara dalam rangka mendukung aksi German Afrika Corps. Malta dibombardir oleh bomber Axis dalam usaha untuk mencegahnya digunakan sebagai pangkalan Sekutu. Akan tetapi, pulau ini berhasil dipertahankan dan membuat kapal suplai Axis mengalami kerugian besar dan menyebabkan mundurnya pasukan Jerman dari Afrika Utara.

Tidak sampai Juni 1942, USS Wasp ditugaskan di Teater Pasifik. Jepang semakin kuat di wilatah Pasifik, tetapi terhambat dalam beberapa pertempuran kunci termasuk Battle of Coral Sea dan Battle of Midway. Wasp tiba tepat setelahnya dan digunakan untuk memperkuat armada AS setalah kerugian dikalkulasi. Air arm vitalnya menjadi bagian penting. Wasp sedang mengisi bahan bakar dan melewatkan aksi Sekutu dalam Battle of the Eastern Solomons. Kemudian, kapal ini mengangkut pesawat fighter baru dari Noumea (French New Caledonia) untuk dikirim ke elemen Marinir AS di Guadalcanal.

Pada Agustus 1942, ketika sedang berlayar di dekat Pearl Harbor, USS Wasp masuk daftar untuk menjadi bagian dalam pendaratan amfibi di Guadalcanal sebagai bagian dari operasi militer di Kepulauan Solomon. Pertempuran berlangsung dari 7 Agustus 1942 hingga 9 Februari 1943. Pasukan gabungan dari AS, Australia, Selandia Baru, Inggris, Tonga dan Fiji ambil bagian dalam penyerangan berdarah antara 60.000 pasukan Sekutu melawan 36.200 pasukan bertahan yang pantang menyerah. Hasil pertempuran ini hanya 1.000 pasukan musuh yang ditawan. AU Sekutu kehilangan 615 pesawat, sementara Jepang kehilangan hingga 715 pesawat. Setiap pihak kehilangan lusinan kapal dalam prosesnya, tetapi dalam lingkup luas, pertempuran tersebut dianggap sebagai kemenangan Sekutu.


USS Wasp (CV-7) Terbakar dan Mulai Tenggelam (foto: www.navsource.org)

Tenggelamnya USS Wasp dan Imbasnya

Setelah itu, USS Wasp digunakan secara permanen di dekat Guadalcanal untuk membantu Sekutu dalam mempertahankan wilayah tersebut dan mencegahnya direbut kembali oleh Jepang dalam serangan balasan. Pada siang hari 15 September1942, USS Wasp diketahui posisinya oleh kapal selam Jepang . Setelah mengirimkan pesawat dari deknya, Wasp berlayar ke selatan Guadalcanal. Melihat kesempatan, kapten kapal selam IJN I-19 meluncurkan enam torpedo ke arah Wasp. Dua di antaranya mengantam Wasp pada sisi kiri, dekat dengan penyimpanan bahan bakar aviasi. Torpedo ketiga menghantam pada bagian atas garis air dekat sistem pengisian bahan bakar kapal yang menyebabkan kerusakan besar.

Hantaman langsung seperti itu membuat bahan bakar aviasi tersulut dengan cepat, membuat kebakaran yang tak dapat dikontrol di dek bagian bawah. Dengan kebakaran hebat dan kerusakan yang tidak dapat ditangani, kapten dari USS Wasp memberikan perintah resmi untuk meninggalkan kapal. Awak yang selamat diangkut dengan USS Lansdowne yang ditugaskan untuk menenggelamkan Wasp secara penuh dalam rangka mencegahnya dirampas oleh tangan musuh, atau tenggelam oleh musuh. Sekitar 193 personel AS tewas dalam serangan ini. USS Wasp secara resmi dicoret dari Naval Register pada 15 September 1942, mengakhiri karir menjanjikannya sebagai kapal induk armada.

Tenggelamnya kapal USS Wasp memberikan pengalaman vital bagi AL AS. Awak kontrol kerusakannya tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk menangani bencana semacam itu, dan hantaman langsung torpedo terakhir yang sebenarnya membuat kapal ini tenggelam. Kapal induk ini dianggap memiliki kekurangan dalam desain inheren dan tidak memiliki lapis baja yang cukup untuk dapat selamat dari serangan semacam itu.

USS Wasp mendapatkan dua Battle Stars selama masa tugasnya di PD II dan merupakan penerima penghargaan sebagai berikut: American Defense Service Medal, American Campaign Medal, European-African-Middle Eastern Campaign Medal, Asiatic-Pacific Campaign Medal dan World War 2 Victory Medal. USS Wasp CV-7 adalah kapal kedelapan yang memakai nama "Wasp".



USS Wasp (CV-7) (gambar: ww2drawings.jexiste.fr)


Spesifikasi USS Wasp (CV-7)


Dimensi:
Panjang: 741.2 kaki (225.92m)
Beam: 109 kaki (33.22m)
Draught: 20 kaki (6.10m)

Performa:
Kecepatan permukaan: 29.5knot (34mpj)
Jarak: 14,000mil (22,531km)

Persenjataan:
8 x kanon dwi-guna 5-inci (130mm)/kaliber 38 yang terpasang tunggal.
16 x kaonon anti-pesawat 1.1-inci (28mm)/kaliber 75 yang terpasang tunggal.
24 x senapan mesin anti pesawat .50-inch (12,7mm)

Struktur:
Awak: 2,167
Bobot Mati: 14,900ton

Mesin:
Mesin: 6 x pendidih dengan 2 x turbin uap Parsons yang menghasilkan 70,000 shaft horsepower untuk menggerakkan 2 x shaft.

Air Arm:
75 hingga 80 pesawat dengan berbagai tipe:
30 Fighter
36 Bomber Tukik
14 Bomber Torpedo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar