Rabu, 26 Februari 2014

USS Ronald Reagan (CVN 76)


USS Ronald Reagan (Foto: defence.pk)

USS Ronald Reagan (CVN-76) adalah supercarrier bertenaga nuklir kelas-Nimitz yang saat ini bertugas untuk AL AS. Kapal kesembilan dari kelasnya ini dinamakan sebagai penghormatan untuk Presiden AS 1981-1989 Ronald Reagan. Saat peresmian namanya pada 2001, kapal induk ini merupakan kapal pertama yang diberi nama mantan Presiden yang masih hidup.

USS Ronald Reagan memiliki komplemen 5.680 awak dengan 2.480nya merupakan air wing. Tenaganya dihasilkan dari dua reaktor nuklir Westinghouse A4W dan 4 x turbin uap yang masing-masing memutar 4 x shaft propellers, total tenaga yang dihasilkan 260,000 shaft horsepower. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai lebih dari 30 knots dalam kondisi ideal, dan jarak jangkau operasionalnya tidak terbatas berkat pemakaian tenaga nuklir. Bobot matinya 97,000 ton.

USS Ronald Reagan memiliki kemampuan serang yang sangat baik, tetapi seperti kebanyakan kapal induk, memiliki kemampuan bertahan yang kurang baik dalam kasus jika dia diserang secara langsung oleh musuh yang berhasil menembus jaringan pertahanan dari kapal pendukung dan airwingnya. Persenjataan untuk pertahanannya terdiri dari 2 x sistem misil permukaan-ke-udara Sea Sparrow Mk 29 dan 2 x peluncur RIM-116 RAM (Rolling Airframe Missile). Airwing-nya terdiri dari 90 pesawat dari berbagai tipe termasuk helikopter untuk SAR dan Anti-Submarine Warfare. Pesawat bersayap tetapnya sebagian besar adalah pesawat fighter multi-peran F/A-18 Hornet.





SEJARAH 


Sejarah Pengembangan

Pada Maret 1993, Menteri Pertahanan AS mengadakan Bottom-Up Review (BUR) untuk strategi pertahanan nasional, struktur angkatan, modernisasi, infrastruktur dan lembaga untuk mengevaluasi kebutuhan pertahanan paska Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet. BUR menyimpulan bahwa 10 kapal induk cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan perang, tetapi 12 kapal induk (11 aktif dan 1 sebagai cadangan/pelatihan) dibutuhkan untuk mempertahankan keberadaan di luar negeri. BUR merekomendasikan bahwa pembangunan CVN-76 dimulai pada tahun fiscal 1995 untuk mempertahankan struktur 12 kapal induk, yang mengijinkan fleksibilitas ukuran angkatan kapal induk, menghindari peningkatan biaya pembangunan akibat penundaan, dan mempertahankan industrial base di Newport News Shipbuilding di Newport News, Virginia.

Pada tahun fiscal 1993, Kongres memberikan $832 juta untuk pengadaan barang (terutama komponen nuklir) untuk CVN-76. Peserta Kongres pada Defense Appropriations Act 1994 menyatakan bahwa $1.2 millyar di National Defense Sealift Fund disediakan. Pada tahun fiskal 1995, Kongres menyetujui dana sekitar $2.3 miliar untuk menutupi biaya pembangunan yang masih ada. Total biaya pembangunan CVN-76 diperkirakan sekitar $4.5 miliar (tahun fiskal 1993-95).

Proses Pembangunan CVN 78 pada Maret 2000 (Foto: www.maritimequest.com)

Kontrak untuk pembangunan USS Ronald Reagan diberikan pada Northrop Grumman Newport News dan Dry Dock Company di Newport News, Virginia pada 8 Desember 1994, dan lunasnya mulai dipasang pada 12 Februari 1998. Dana pembangunan kapal membengkak beberapa kali, termasuk karena desain ulang island. USS Ronald Reagan diremikan namanya oleh istri Presiden Reagan, Nancy pada 4 Maret 2001 di Newport News Shipbuilding. Pada September 2002, kapal induk ini semakin mendekati peresmian dengan pengujian ketapel satu pada dek penerbangan. Uji coba ini bejalan dengan sukses. Awaknya mulai ke kapal pada 30 Oktober 2002. Kapal indduk Reagan dijadwalkan menjalani uji coba laut pertamanya pada Februari 2003.

Sejumlah penundaan terjadi pada pembangunan CVN 76 di awal 2003. Buruknya cuaca menghampat penyelesaian dek penerbangan dan sistem komunikasi terintegrasi. Lebih lanjut, kebakaran di akhir Februari akibat hubungan pendek arus listrik memaksa AL dan galangan kapal menunda pengiriman dan peresmian kapal induk. Hampir 600 circuit breaker diuji ulang untuk memastikan keamanannya, tetapi ditemukan bahwa hampir 200 persen yang diuji mengalami kerusakan.

Pada Mei 2003 awak PCU Ronald Reagan lulus Phase II Crew Certification. Tujuan dari sertifikasi awak adalah untuk menentukan kemampuan awak untuk mengevaluasi pelatihan dan kompetensinya untuk melaksanakan perintah dan tugas.

Pada 20 Juni 2003, AL AS menirima pengiriman PCU Ronald Reagan dan pada 12 Juli 2003 kapal ini diresmikan di Naval Station Norfolk, dengan Captain J. W. Goodwin sebagai komando. Wakil Presiden Dick Cheney dan Lynne Cheney, keduanya hadir saat upacara, semikian juga Nancy Reagan, yang memberikan perinta pertama sebagai unit aktif dari AL sebagai bagian dari tradisi: "Man the ship and bring her to life."

Ronald Reagan melakukan pelayaran pertamanya pada 21 Juli 2003. Presiden Reagan, yang tidak menghadiri peluncuran atau peresmian kapal karena penyaki Alzheimer, meninggal dunia sebelas bulan kemudian. Pada akhir upacara pemakaman, komandan kapal pada saat itu, Captain James Symonds, memberikan bendera yang menutupi peti mati kepada Nancy Reagan sesuai dengan permintaannya. Bendera ini juga merupakan bendera yang berkibar di atas Capitol Hill, 20 Januari 1981, ketika presiden dilantik. Selanjutnya, Captain Symonds juga menghadiahi Nancy Reagan dengan bendera yang berkibar di atas kapal Ronald Reagan ketika sang presiden meninggal duia. USS Ronald Reagan melakukan port visit pertama di Fort Lauderdale, Florida, dari 11–14 November 2003.

Pada 2 Mei 2004, USS Ronald Reagan dikirim ulang ke AL, menandari berakhirnya lima bulan masa Post Shakedown Availability/Selected Restricted Availability (PSA/SRA) di Northrop Grumman, Newport News (NGNN). Pengiriman ulang ini sebenarnya dilakukan ketika kapal induk berada di laut, lepas pantai Virginia, setelah suksesnya sea trials selama 2 hari. Pekerjaan yang diselesaikan selama masal PSA/SRA termasuk penambahan gymnasium seluas 1.300 kaki persegi, fasilitas laundry yang diperluas, modifikasi tiang antenna untuk mengoptimalkan performa dan berbagai upgrade untuk mengakomodasi jet fighter taktis terbaru milik AL, F/A-18 E/F Super Hornet. 



Sejarah Dinas

Pada awal Mei, Reagan menjalani serangkaian sertifikasi dek penerbangan untuk yang kedua kalinya. Ini adalah underway pertama sejak port visit pertama ke Lauderdale, November 2003. Tujuh skuadron berada di atas kapal untuk pelaksanaan sertifikasi. Sertifikasi dimulai pada 5 Mei hingga 8 Mei. Pada 10 Mei 2004, F-14 dari VF-213 "Black Lions", lepas landas dari kapal induk, yang merupakan Tomcat terakhir yang meninggalkan dek USS Ronald Reagan.

Pada 27 Mei 2004, USS Ronald Reagan meninggalkan Naval Station Norfolk untuk yang terakhir kalinya dalam rangka perjalanan ke Amerika Selatan ke homeport baru, San Diego. Pada 9 Juni 2004, kapal induk ditarik ke Rio De Janeiro, Brazil, untuk port visit terjadwal. Pada 27 Juni 2004, USS Ronald Reagan melepas sauh di lepas pantai Valparaiso, Chile, untuk sebuah port call.

Pada 29 Juni 2004, latihan gabungan amfibi multinasional Amerika Latin pertama dilaksanakan dengan 11 peserta: Argentina, Bolivia, Chile, Republik Dominika, Ecuador, Paraguay, Peru, AS dan Uruguay, bersama dengan pengamat dari Colombia dan Mexico. Pada 5 Juli, USS Ronald Reagan CSG menyelesaikan Silent Forces Exercises (SIFOREX), setelah empat hari latihan Anti-Submarine Warfare (ASW) bersama AL Peru.

July 23, CVN 76 ditarik ke Naval Air Station North Island untuk transit dua bulan dari Norfolk, Va. Pada 6 November 2004, kapal induk menjalani underway pertama sejak tiba di homeport baru, San Diego. Kapal induk berada di periode perawatan untuk menyelesaikan perbaikan yang belum tuntas ketika kapal berada di Norfolk.

Pada 5 Juni 2004, pada saat transit, Presiden Ronald Reagan meninggal dunia.

Mulai 1 Oktober 2004, Reagan ditugaskan ke Carrier Strike Group Fifteen.


Penugasan Pertama – 2006 

USS Ronald Reagan meninggalkan San Diego pada 4 Januari 2006, dalam rangka penugasan pertamanya untuk melaksanakan operasi laut sebagai pendukung Operation Iraqi Freedom dan Operation Enduring Freedom, serta untuk melaksanakan operasi keamanan maritime (MSO) di Teluk Persia. Pada 28 Januari 2006, sebuah pesawat fighter F/A-18 Hornet yang mencoba melakukan pendaratan malam hari di atas Reagan menabrak dek penerbangan di sekitar 200km di tenggara Brisbane, Queensland. Pesawat menabrak ramp pada sudut rendah, terbakar dan tergelincir. Pilot selamat dengan menggunakan kursi lontar, tetapi tidak dengan pesawatnya. Kapal induk memasuki wilayah Teluk pada 22 Februari 2006, dan kembali dari tugas pada 6 Juli 2006. 


Penugasan Mendadak 2007

USS Ronald Reagan dan Reagan Carrier Strike Group (CSG) meninggalkan North Island, Coronado, San Diego pada 27 Januari 2007 untuk penugasan mendadak tak terjadwal ke Pasifik Barat, melanjutkan tugas Kitty Hawk yang sedang menjalani perawatan di Jepang. Pada 20 April 2007, Ronald Reagan dan CSG-nya kembali ke Coronado. "Penugasan Mendadak" merupakan bagian dari Fleet Response Plan (FRP) AL, yang memberikan AS kemampuan untuk memberikan reaksi pada komitmen global dengan pasukan yang fleksibel dan berkelanjutan, serta kemampuan untuk dengan cepat merespon berbagai situasi dalam waktu yang singkat.

Pada Januari 2007, diumumkan bahwa Ronald Reagan memperoleh Commander, penghargaan Naval Air Forces Pacific Carrier Battle Efficiency "E" tahun 2006, Battle "E" yang pertama untuk kapal induk.

Reagan kembali ke Naval Air Station North Island pada 20 April 2007, setelah penugasan tiga bulan sebagai pendukung operasi di Pasifik Barat.

Pada 15 Desember 2007, kapal induk menjawab panggilan darurat dari sebuah kapal pesiar di lepas pantai Baja California. Seorang remaja asal Illionis mengalami pecah ususbuntu di atas Kapal Pesiar Mexico, diangkut ke Ronald Reagan dengan helikopter SH-60, yang mana operasi pemotongan usus buntu darurat dilakukan oleh ahli bedah kapal.

Penugasan 2008

USS Ronald Reagan, dengan CVW-14, meninggalkan San Diego pada 19 Mei 2008, untuk penugasan Armada Ketuju dan Kelima terjadwal.

Reagan Carrier Strike Group melakukan operasi bantuan kemanusiaan dan bencana di Filipina pada 24 Juni 2008 setalah Negara itu dihantam badai Fengshen, yang menewaskan ratusas orang di wilayah pulau tengah dan pulau utama Luzon. Badai ini juga mengaramkan penumpang MV Princess of the Stars. Berkerja dengan dukungan AB Filipina, ,Reagan dan Carrier Strike Group 7 pengawalnya, memusatkan usahanya di pulau Panay di Central Visayas. Selama delapan hari, helikopter SH-60 Seahawk dan pesawat C-2A Greyhound dari Ronald Reagan Strike Group membantu pengiriman 519,000 lbs. beras, air bersih dan kebutuhan lainnya di Panay, yang tidak terjangkau melalui transportasi darat karena banjir. Misi di Panay membuat seluruh strike group memperoleh penghargaan Humanitarian Service Medal.

Strike Group sampai di area Armada Kelima pada 28 Agustus 2008, di mana kapal induk ini meluncurkan lebih dari 1,150 serangan ke Afghanistan sebagai dukungan untuk Operation Enduring Freedom. Reagan kembali ke San Diego pada 25 November 2008.

USS Ronald Reagan menerima berita pada Februari 2009 bahwa kapal menerima Battle Effectiveness Award-nya yang kedua.

Penugasan 2009

Pada 28 Mei 2009, Reagan ditugaskan dengan Carrier Air Wing 14 ke area Armada Ketujuh dan Kelima. Reagan membantu CSG Eisenhower dan meluncurkan serangan pertamanya untuk mendukung OEF pada 6 Juli. Reagan kembali ke homeport pada 21 Oktober setelah penugasan lima bulan.

2010

Pada awal 2010, Reagan dianugerahi penghargaan Chief of Naval Operations Afloat Safety "S" 2009 dan Pacific Fleet Battle "E" 2009 untuk efisiensi tempur. Penghargaan Battle "E" merupakan yang kedua berturut-turut dan yang ketiga dalam empat tahun.

Pada 19 Mei 2010, Norfolk Naval Shipyard (NNSY) menuntaskan rangkaian perawatan Planned Incremental Availability (PIA) selama enam bulan pada Reagan. Selama periode perawatan ini, Ronald Reagan menerima upgrade teknologi sebagai persiapan untuk penugasan dan operasi selanjutnya. Refurbishment-nya termasuk sistem tempur hi-tech dan peralatan pemadam kebakarang baru untuk meningkatkan ruang jasa laundry dan ruang kehidupan awak.

Pada 18 Mei 2010, Reagan meninggalkan Naval Air Station North Island untuk uji laut. Uji laut ini merupakan fase akhir dari PIA, dan dilaksanakan untuk menilai kesiapan material Reagan untuk kembali pada armada operasional. Reagan ditarik ke Naval Air Station North Island pada 19 Mei 2010 setelah menyelesaikan uji laut dua hari ini, yang secara resmi menandakan berakhirnya periode perawatan PIA selama enam bulan.

Pada 2 Juni 2010, Reagan, sengan Carrier Air Wing Fourteen (CVW-14), meninggalkan Naval Air Station North Island untuk menjalani sertifikasi dek penerbangan. Pesawat CVW-14 pertama yang mendarat pada dek penerbangan Reagen adalah dari Helicopter Anti-Submarine Squadron 4 (HS-2). Skuadron lain yang diangkut adalah:
· Marine Fighter Attack Squadron 323 (VMFA-323)
· Strike Fighter Squadron 154 (VFA-154)
· Strike Fighter Squadron 147 (VFA-147)
· Strike Fighter Squadron 146 (VFA-146)
· Airborne Early Warning Squadron 113 (VAW-113)
· Fleet Logistics Squadron 30 (VRC-30)

Serifikasi ini termasuk evaluasi penuh pada arresting gear, ketapel uap dan personel dek penerbangan. Departemen udara Reagan dinilai kemampuannya untuk menjaga dek penerbangan operasional penuh dan kemampuan untuk merespon simulasi kecelakaan.

Reagan berpartisipasi pada Exercise RIMPAC selama musim panas 2010.

Reagan meninggalkan Naval Air Station North Island, California, untuk penilaian Board of Inspection and Survey (INSURV) pada 25 Agustus 2010, dan meninggalkan homeport-nya untuk melaksanakan operasi rutin di lepas pantai selatan Kalifornia sebagai persiapan penugasan Western Pacific (WESTPAC) 2011.

Pada November 2010, Reagan mengirimkan kebutuhan darurat dan bantuan pada penumpang yang terdampar di atas Carnival Splendor, yang mengalami kebakaran mesin di Samudera Pasifik.

2011

Kapal berangkat untuk penugasan di Asia pada 2 Februari 2011. Pada 11 Maret 2011, Reagan berada di wilayah semenanjung Korea untuk latihan bersama Korea, tetapi kemudian berputar arah ke Jepang untuk memberikan bantuan setelah gempa bumi dan tsunami di Tōhoku. Kapal induk bersandar di Sendai, dan digunakan sebagai stasiun pengisian bahan bakar terapung bagi militer Jepang dan helikopter penjaga pantai yang sedang melaksanakan tugas bencana di daerah tersebut. Helikopter milik AL AS juga ikut dalam misi penyelamatan dari kapal induk. Pada 13 Maret 2011, kapal mendeteksi paparan sinar gama langsung sebesar 0.6 mR/hr dari awan, 130 mil dari Fukushima Daiichi. Pada 14 Maret 2011, kapal terpaksa dipindahkan untuk menghindari awan radioaktif dari bencana nuklir Fukushima, yang telah mengkontaminasi 17 awak dari tiga helikopter. Pada 23 Maret, awak Reagan melakukan operasi dekontaminasi untuk menghilangkan resiko radiasi dari kapal.

Pada 4 April 2011, menteri pertahanan Jepang, Toshimi Kitazawa, ditemani duta besar AS untuk Jepang John Roos, mengunjungi kapal untuk menyampaikan terima kasih atas bantuannya dalam bencana tersebut.

Kapal kembali ke San Diego pada 9 September 2011.

Pada Januari 2011, AL mengumumkan bahwa USS Ronald Reagan akan dipindahkan ke Puget Sound Naval Ship Yard di Bremerton, Washington untuk Docked Planned Incremental Availability yang dimulai pada Januari 2012 selama lebih dari satu tahun. Dengan demikian, home port resminya berpindah ke Bremerton, Washington. Kapal kembali ke San Diego pada 21 Maret 2013.

2014

Pada 14 Januari 2014, AL mengumumkan bahwa USS Ronald Reagan akan menggantikan USS George Washington sebagai kapal untuk satu-satunya yang ditugaskan di Yokosuka, Jepamg. Hal ini akan dilaksanakan pada 2015.





DESAIN


Catatan: Uraian di bawah ini secara umum merupakan desain dari Kapal Induk kelas Nimitz. Secara umum desain setiap kapal kelas Nimitz serupa, kecuali jika ada catatan khusus. 

Drawing USS Ronald Reagan (Gambar: www.the-blueprints.com)


Struktur

Secara umum, hull kapal induk ini dibangun dari plat baja high-tensile yang sangat kuat, dengan ketebalan beberapa inci. Kekuatan internal kapal induk terutama berasal dari tiga struktur horizontal – lunas berdasar-ganda, dek penerbangan dan dek hangar – yang membentang di seluruh hull dan membentuk persegi panjang. Bagian hull yang berada di bawah garis air membulat dan relatif tipis jika dibandingkan dengan bagian yang berada di atas garis air, yang melebar untuk mengakomodasi lebarnya dek penerbangan. Selain karena bentuk, stabiliser yang sangat teliti membuat kapal sangat stabil.

Bagian bawah kapal induk memiliki dasar ganda yang terdiri dari dua lapisan plat baja berat yang dipisahkan oleh sebuah celah kecil. Desain ini memberikan perlindungan ekstra terhadap kerusakan akibat torpedo atau tabrakan .

Di dalam kapal, terdapat 23 bulkhead (sekat) melintang kedap air, dengan lebih dari 2.000 kompartemen, serta sepuluh sekat pelindung api. Menurut publikasi terbuka, kapal induk kelas Nimitz dapat bertahan lebih dari tiga kali kerusakan yang dapat ditahan oleh kapal induk kelas Essex dari Perang Dunia II, dan dapat menyerap benturan dan gelombang kejut paling tidak pada proporsi yang sama untuk ukurannya. Ukuran Kapal Induk kelas Nimitz yang sangat besar memungkinkannya untuk mengangkut bahan bakar 90% lebih banyak dan amunisi 50% lebih banyak (hamper 3.000 ton) dari pada kapal induk kelas Forrestal



Dek Penerbangan

Dek penerbangan kapal induk kelas Nimitz sangat luas, dengan panjang 1.092 kaki (332,8m), lebar 250 kaki 8in (76.4 m) dengan luas total lebih dari 4. are (1,8 hektar). Saking luasnya, tiga pertandingan National Football League terpisah dapat dilakukan bersamaan di atasnya. Dek penerbangan memiliki angled deck, 14 derajat dari tengah, yang berfungsi sebagai area pendaratan pesawat, dan memungkinkan pesawat diluncurkan secara bersamaan dari ketapel haluan kapal. Selama operasi penerbangan, dek penerbangan dianggap sebagai salah satu tempat kerja paling berbahaya di Bumi. Pandangan ini terutama menyoroti lokasi empat ketapel bertenaga uap, empat elevator dan JBD.

Dek penerbangan memiliki empat ketapel, dua di haluan dan dua di sisi kiri, yang dikenal sebagai “ketapel pinggang”. Ketapel USS Ronald Reagan adalah Type C Mk 13 Mod 2 dengan panjang 310 kaki (94,48m). Ketapel No.4 kapal induk kelas Nimitz terletak di sisi kiri, paling dekat dari ujung dek penerbangan. Ketapel ini tidak dapat meluncurkan pesawat dengan berat penuh karena masalah clearance sayap. Kekurangan ini diperbaiki pada desain USS Ronald Reagan (CVN 76) dan George H.W. Bush (CVN 77).

Terletak tepat di belakang setiap ketapel adalah Jet Blast Deflector (JBD), yang dinaikkan 45 derajat selama peluncuran pesawat, untuk membelokkan pancaran gas buang pesawat. Empat elevator pesawat, tiga di sisi kanan dan satu di kiri, untuk memindahkan pesawat dari hangar ke dek penerbangan. Dek penerbangan dibatasi dengan jaring baja, yang berfungsi sebagai jaring pengaman untuk personel dek.

Deknya sendiri terbuat dari baja berkekuatan tinggi, dengan ketebalan yang dirahasiakan, dan dilapisi dengan lapisan ablatif Kevlar tipis (MS-375G), yang berfungsi sebagai lapisan anti-licin, serta untuk perlindungan tambahan.

Untuk membantu komunikasi, setiap area dek diberi nama khusus, yang digunakan oleh personel dek penerbangan dan kontrol lalulintas udara.

Island kapal induk kelas Nimitz berbeda dari kelas Forrestal. Yang paling jelas adalah pergerakan dari Primary Flight

Control (Pri-Fly) dari bagian buritan ke depan island dan pergerakan dari island sendiri ke buritan untuk mengakomodasi pergantian posisi dari dua elevator depan (dipakai pada kelas Kitty Hawk).

Semua kapal induk kelas Nimitz memiliki empat arresting wires untuk pendaratan pesawat, kecuali pada Ronald Reagan dan George H.W. Bush, yang hanya memiliki tiga.



Personel Dek

Aktivitas dek dipusatkan pada sekitar dua kegiatan – peluncuran dan pendaratan pesawat. Untuk menyelesaikan tugas ini, kapal induk memiliki tim personel dengan tugas yang sangat terspesialisasi, untuk merawat pesawat, mengisi bahan bakar, memandu pesawat di atas dek, menangani persenjataan dan mengawasi peluncuran dan pendaratan. Setiap tugas memerlukan pelatihan tingkat tinggi. Personel dek penerbangan memakai seragam terstandarisasi terdiri dari sepatu dengan bagian bawah baja, celana yang sangat kuat, sarung tangan, pelindung mata dan telinga, serta memakai jaket pelampung special yang disebut dengan “float coat” dan sebuah cranial. Float coat dan cranial memiliki kode warna tersendiri untuk mengidentifikasi setiap tugas personel di atas dek.

Awak USS Ronald Reagan Sedang Menjalani Latihan Pemadam Kebakaran (Foto: Wikipedia)

Operasi penerbangan dikendalikan oleh lima individu: Air Boss, Mini Boss, Handler, Air Bos’n dan Landing Signal Officer (LSO). Air Boss, secara resmi bernama Air Officer, adalah aviator komando post-squadron dan menempati Pri-Fly di tingkat 010 (tingkat tertinggi) di island kapal induk. Berada enam tingkat di atas dek penerbangan, Pri-Fly memiliki jangkauan penglihatan penuh, ke buritan dan depan, pada aktivitas penerbangan, dan mengendalikan semua pesawat di atas dek dan yang sedang terbang dalam radius 5 mil (8km). Mini Boss, secara resmi bernama Air Officer Assistant, membantu Air Boss. Handler, dari posisinya sebagai Flight Deck Control (FDC), mengendalikan semua pergerakan seluruh pesawat di atas dek penerbangan dan hangar, dan menggunakan apa yang disebut sebagai “Ouija Board” untuk memonitor pesawat. Alat ini merupakan diagram skala besar dari dek kapal induk dengan cutout kecil dari setiap pesawat. Cutout ini ditandai dengan nomor pesawat dan keterangan yang merefleksikan flight event, masalah dan status bahan bakar. Air Bos’n bertanggung jawab untuk setiap keadaan darurat selama penerbangan dan General Quarters, dan dibantu oleh seorang staff dari setiap skuadron sesuai dengan manual penerbangan Naval Air Training and Operating Procedures Standardization (NATOPS). LSO mengendalikan pesawat dari ¾ mil saat melakukan pendekatan akhir (pendaratan).



Operasi Peluncuran dan Pendaratan Pesawat

Peluncuran pesawat memerlukan bantuan dari ketapel bertenaga-uap. Setiap kapal induk Nimitz memiliki empat ketapel. Bersama-sama, keempat ketapel ini dapat meluncurkan pesawat setiap 20 detik. USS Ronald Reagan memiliki ketapel uap C-13 Mod 2 (tidak seperti kapal induk kelas Nimitz sebelum CVN 72 yang memiliki ketapel uap C-13 Mod 1). Mod 2 merupakan ketapel bertekanan-rendah yang mengurangi kebutuhan uap dari reaktor, yang pada gilirannya memperpanjang usia inti reaktor. Mod 1 maupun Mod 2 mampu meluncurkan pesawat tanpa adanya headwind. Kapal induk generasi selanjutnya, USS Gerald R. Ford (CVN 78: yang diperkirakan selesai dibangun pada 2015) akan menggunakan sistem baru Electromagnetic Aircraft Launch System (EMALS). Sistem baru ini kemungkinan tidak akan diretrofit pada kelas Nimitz karena meningkatnya kebutuhan listrik.

Tenaga dari ketapel dikombinasikan dengan daya dorong mesin jet, serta angin di atas dek. Kapal induk berputar dan melaju berlawanan dengan arah angin untuk meningkatkan kecepatan angin di atas dek yang memberikan daya angkat tambahan. Faktor ini dikombinasikan dengan kecepatan kapal induk sendiri, sehingga dapat menghasilkan kecepatan angin hingga 50knot (93km/j) –kecepatan kapal induk 30knot (56km/j) dan angin 20knot (37km/j)- dengan ini dapat mengurangi tenaga yang dibutuhkan untuk meluncurkan pesawat sebanyak 50knot, atau untuk membantu peluncuran pesawat dengan berat penuh.

Terletak beberapa yard di belakang setiap ketapel adalah JBD besar berbentuk persegi panjang yang dikontrol secara hidrolis. JBD tetap tertutup hingga beberapa saat sebelum peluncuran, dan berelevasi sebanyak 45 derajat. JBD dibuat dari beton dan memiliki sistem pendingin (menggunakan air laut) yang mencegah kerusakan akibat panas dari semburan gas buang mesin jet. Setiap JBD terdiri dari enam bagian yang dapat dengan bebas dipindah. Struktur ini memantulkan gas buang mesin selama peluncuran dan melindungi baik pesawat maupun awak dek penerbangan.

FA-18E Super Hornets dari Skuadron VFA-115 Diluncurkan dari USS Ronald Reagan (Foto: www.maritimequest.com)

Pesawat di atas kapal induk diluncurkan oleh petugas yang berada di Integrated Catapult Control Station (ICCS), yang juga disebut sebagai “gelembung.” Seperti sebutannya “gelembung” merupakan dome kecil yang terletak di antara ketapel no. 1 dan 2, serta di sisi kiri dek penerbangan, di kiri ketapel no. 4. “Gelembung” menawarkan perlindungan untuk “shooter” yang meluncurkan pesawat, dan dimasukkan kembali ke dalam dek penerbangan ketika tidak digunakan. “Gelembung” diperkenalkan pada 1975, tetapi tidak dibangun hingga kapal induk Nimitz diperkenalkan; dan diretrofit selama periode yard (langsiran).

Sebelum penggunaan “gelembung”, petugas ketapel secara regular berada di area palka-terbuka kecil, memegang papan kontrol ketapel di pangkuannya, menerima instruksi akhir dari “shooter” yang berdiri di dek penerbangan.

Pesawat didaratkan menggunakan sistem arresting gear Mk 7 Mod 3 yang terdiri dari 3 kabel dan sebuah pembatas tabrakan darurat yang berada di belakang dek penerbangan miring. Arresting cable disebut juga liontin “cross-deck” atau “kawat” oleh awak di atas dek. Arresting cable memiliki panjang 110 kaki (33,5m) dan memiliki berat 3,5lb (1,58kg) per kaki.

Ronald Reagan dipasangi dengan sistem arresting gear baru pada periode perawatan terjadwal 2007, yang dikenal dengan nama Advanced Recovery Control System (ARC), yang menggantikan sistem mekanik lama dengan teknologi kontrol digital canggih. ARC akan di-retrofit pada semua kapal induk kelas Nimitz dan kelas Gerald R. Ford. Sebuah sistem baru juga saat ini sedang dalam tahap riset, bernama Advanced Arresting Gear (AAG), yang akan menggantikan seluruh sistem hidrolis Mk 7.

Arresting gear masuk ke dek penerbangan melalui katrol retractable di kedua sisi dek dan melewati bagian bawahnya dan masuk ke ruang kontrol arresting gear, di mana mereka terpasang ke silider hidrolis dari mesin sistem. Tegangan arresting gear diatur untuk setiap tipe pesawat, memperhatikan berat, isi bahan bakar, dan persenjataan. Arresting gear dinaikkan (2-5 inci atau 50-140mm) di atas dek penerbangan. Ketika pesawat menangkap kabel, kabel merenggang dan menyerap hentakan dari pendaratan pesawat. Kapasitas penyerapan energinya sekitar 47,500ft-lb (64.4 MJ). Sistem arresting gear mampu mendaratkan jet seberat 50,000lb (22,727kg) dengan kecepatan 130 knot (241km/j) dan menghentikannya secara total dengan jarak kurang dari 340 kaki (104m). Setiap kabel harus diganti setelah 125 kali pendaratan.



Ruang Hangar

Ruang hangar terletak di bawah dek penerbangan, sepanjang dua pertiga panjang kapal induk. Secara keluruhan berukuran panjang 684kaki (208.5m), lebar 108kaki (33m) dan tinggi 25kaki (7.6m)– hamper setinggi bangunan tiga tingkat. Ruang hangar terbagi menjadi tiga ruang berukuran sama dan dipisahkan oleh serangkaian pintu geser-otomatis berlapis baja berat, bersama dengan sistem pemadam kebakaran yang rumit, yang berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat kebakaran maupun ledakan.

Walaupun hangar sangat luas, tetapi hanya mampu menampung sekitar 50 pesawat, sehingga beberapa pesawat harus selalu parker di dek penerbangan. Ruang hangar digunakan untuk pekerjaan perawatan dan perbaikan, penyimpanan suku cadang, mesin dan drop tank. Aircraft Intermediate Maintenance Division (AIMD) berada tepat di belakang hangar bay.

Untuk memindahkan pesawat dari/ke hangar dan dek penerbangan, kapal induk menggunakan empat elevator besar yang terletak disekitar perimeter hangar dan dek penerbangan. Tiga elevator berada di sisi kanan kapal, No. 1 hingga 3, berurutan dari haluan ke buritan, dan elevator no. 4 berada di ujung belakang sisi kiri dek penerbangan. Setiap elevator terbuat dari aluminium memiliki lebar 52 kaki (15,2m), panjang inboard 70kaki (21,3m) dan panjang outboard 85kaki (25,9). Total luas setiap elevator 3,880ft2 (360m2). Masing-masing mampu menopang berat 47 ton, setara dengan dua F-14 Tomcats (berat penuh). Elevator dipisahkan oleh pintu baja berat, yang menutupi lubang oval.



Island dan Struktur Signifikan Bagian Dalam

Struktur island kapal induk adalah fasilitas komando dan kontrol pusat untuk operasi kapal induk dan udara. Sementara berbagai fasilitas tempur terdapat di dek bagian bawah, island memiliki Bridge, Flag Bridge, dan pusat Pri-Fly. Pri-Fly terletak di puncak island, tepat dibelakangnya adalah area terbuka yang disebut sebagai “Vulture’s Row,” di mana awak dapat mengobservasi operasi udara tanpa gangguan. Tepat di bawah Pri-Fly adalah Bridge, di mana kapal induk dikendalikan. Dari sini, komandan dan petugas eksekutif mengendalikan dan menavigasi kapal induk. Dimulai dengan USS Harry S. Truman, kebanyakan kendali dan display sekarang digital. Flag Plot terletak di bawah Bridge di 08 level di mana commanding admiral atau komandan CSG dapat mengobservasi operasi. Flag Plot awalnya merupakan tempat di mana admiral memimpin operasi battlegroup; posisi ini kemudian secara bertahap dipindahkan ke Tactical Flag Command Center (TFCC) di bawah dek penerbangan.

Baik Ronald Reagan maupun George H.W. Bush memiliki struktur island yang didesain ulang dan tiang komposit. Pri-Fly diperluas, serta jendela yang lebih besar. Tiang buritan dipindahkan dari dek penerbangan ke island untuk meletakkannya pada posisi yang lebih dekat dengan sistem radar lain.

Kapal induk sendiri dibagi menjadi beberapa tingkat, semuanya dirujuk dari dek hangar. Tingkat di atas hangar diberi angka, seperti 01 Deck, 02 Deck, dst., sementara di bawahnya diejakan seperti Second Deck, Third Deck, dst.

Sebagian besar air wing dan fasilitas komando yang berhubungan dengan aviasi berada di 03 Deck (atau

Gallery) terletak di bawah dek penerbangan. Di sini kita dapat menemukan ruang skuadron siaga, satu per skuadron, seperti halnya kantor air wing dan ruang komando, dan wardroom “dirty shirt”. Di depan ruang siaga skuadron, adalah “blue tile country” – sebuah area untuk flag staff,komando pusat dan set kontrol. Dinamakan demikian karena area ini memiliki ubin biru, untuk membedakan fungsi komandonya dari area lain di kapal dan untuk mencegah personel berlalu lalang. Fasilitas komando dan kontrol berikut terletak di sini:
• Combat Information Center (CIC)/Combat Direction Center (CDC)
• Tactical Flag Command Center (TFCC)
• Ships Signals Exploitation Space (SSES)
• Carrier Air Traffic Control Center (CATCC)


Combat Information Center (CIC)/Combat Direction Center (CDC)

CIC (dibaca see-eye-see) berperan sebagai fasilitas komando tempur keseluruhan, mengawasi semua informasi baik yang diperoleh dari sensor kapal dan pesawat atau dari sumber intelijen eksternal. CIC, yang kemudian diganti nama menjadi CDC untuk menunjukkan peran tempur aktifnya, memiliki beberapa sub-kompartemen yang didedikasikan untuk misi peperangan spesifik, termasuk Anti-SurfaceWarfare (ASuW), Anti-AirWarfare

(AAW), Undersea Warfare (USW), dan Electronic Warfare (EW). Pesonel yang berada di masing-masing ruangan khusus mengatur sesuai bidang khususnya dan kemudian mengirimkan informasi dan penilaian mereka ke CDC utama. Bagian-bagian khusus ini dipisahkan secara fisik, yang berfungsi untuk menyebarkan fungsi komando dan membatasi efek kerusakan akibat pertempuran. Dari CDC, komandan meneruskan seluruh informasi ke air wing dan CSG.


Carrier Air Traffic Control Center (CATCC)

CATCC (dibaca cat-see) mengawasi dan menkoordinasi semua operasi udara dan kendali lalu lintas udara di sekitar CSG. CATCC bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan semua pesawat di luar radius 5-mil (8km); di dalam radius ditangani oleh Air Boss di Pri-Fly, dan selanjutnya pada LSO. CATCC, bersama dengan kontroler udara di dalam pesawat E-2 Hawkeyes, akan menjadi suara komando selama misi.


Ships Signals Exploitation Space (SSES)

Walaupun sangan sensitive, tujuan dari SSES adalah untuk memproses dan mengeksploitasi sinyal elektronik. Anggota staf yang bekerja di SSES memiliki akses untuk intelijen tingkat-nasional dan medan perang. SSES bertanggung jawab untuk menyediakan indikasi dan dukungan peringatan kepada pengawas taktis di atas kapal induk dan perencana grup penyerangan, dan menyediakan laporang real-time serta menyebarkan informasi (yang sensitive waktu) kepada pembuat keputusan di level nasional dan taktis. Semua teknisi yang bekerja di SSES memiliki ijin keamanan dan merupakan bagian dari OS Division dari Departemen Intelejen.


Tactical Flag Command Center (TFCC)

Merupakan versi miniature dari CIC, ruang ini merupakan tempat flag admiral dan komandan CSG dapat bekerja untuk mengendalikan operasi CSG, dengan menggunakan berbagai jenis layar display lebar USQ-81(V) 20kaki2 (6.2m2). TFCC kemudian ditambahkan pada setiap kelas supercarrier.



Sistem Pertahanan

Desain kapal induk AS sejak 1950an diarahkan untuk menjauhi penggunaan senjata berkaliber besar, seperti yang diterapkan pada kelas Forrestal, dan focus pada pertahanan misil. Lebih jauh, pertahanan kapal induk sebagian besar diserahkan pada air wing atau kapal lain dari CSG. Kapal induk saat ini normalnya diterjunkan dengan pengiring antara tiga hingga sepuluh kapal tempur, yang terdiri dari frigate, destroyer, cruiser dan kapal selam bertenaga nuklir.

Sebagai tambahan dari pengawal yang sangat kuat ini, kapal induk memiliki kemampuan pertahanan diri yang sangat terbatas terhadap ancaman udara dan bawah laut. Ketika diresmikan pada 1975, USS Nimitz,

Dwight D. Eisenhower dan Carl Vinson masing-masing membawa tiga Basic Point-Defense Missile Systems (BPDMS). Desain aslinya adalah dua sistem misil RIM-24 Tartar untuk pertahanan diri. Sistem misil ini kemudian digantikan dengan meriam kebar 3in/50cal, yang dikendalikan oleh tiga pengarah kontrol-penembakan Mk 56, yang pada gilirannya digantikan oleh tiga meriam anti-pesawat twin quad 40mm Bofors, dan pada akhirnya digantikan oleh BPDMS. BPDMS menggunakan peluncur Mk 25 dan delapan misil sirip-terlipat RIM-7E-5 Sea Sparrow, sebuah turunan dari misil AU AIM-7E. Kontrol penembakannya menggunakan illuminator Mk 115 yang dapat dilatih secara manual.

Pertahanan udara dikembangkan pada awal 1980an, termasuk penggantian sistem kontrol penembakan manual dengan sistem Mk 91 otomatis (memakai radar X-band Mk 95) dengan penambahan radar Mk 23 Mod 3 Target Acquisition System (TAS). TAS/Mk 23 adalah radar L-band dua-dimensi (2-D) yang bekerja dengan baik terhadap target kecepatan-tinggi, terbang-rendah dan sudut-tinggi. TAS/Mk 23 memiliki jarak jangkau lebih dari 20 mil laut (37km) dan dapat melacak 54 target secara bersamaan. Sistem peluncur BPDMS juga diupgrade dengan peluncur Mk 29 dan misil RIM-7M yang lebih mampu. Sistem Mk 29, disebut sebagai Improved Point Defense Missile System (IPDMS) atau nama NATO: Sea Sparrow, awalnya dipasang pada USS Theodore Roosevelt dan kemudian diretrofit pada kapal induk kelas Nimitz yang sebelumnya pada saat periode perawatan.

Misil yang saat ini digunakan adalah RIM-9P. Dimulai dengan USS Dwight D. Eisenhower pada 2001, TAS/Mk 23 digantikan dengan radar pulsa-Doppler, narrow-beam, X-band multimode Northrop Grumman SPQ-9B untuk meningkatkan efisiensi terhadap misil sea-skimming di horizon. Saat ini, SPQ-9B telah dipasang pada Carl Vinson, Harry S. Truman, Ronald Reagan, dan George H.W. Bush.

Pada 1980an juga dilakukan pemasangan Mk 15 Phalanx Close-InWeapon System (CIWS, dibaca see-whiz). CIWS adalah sebuah pedestal-mounted Mk 61A1 20mm Gatling gun dengan sebuah radar self-contained search-and-track yang terletak di dome putih di atas senapan. Setiap unit senapan memiliki magasin drum berisi 1.000 peluru dan dapat menembakkan 3.000 peluru per menit. Setiap peluru terlacak-radar, membuat CIWS dapat melakukan pengaturan jika diperlukan. Phalanx pertama kali dioperasikan di atas Enterprise pada 1980, dan dipasang pada Theodore Roosevelt selama masa pembangunan. Phalanx kemudian diretrofit pada kapal induk kelas Nimitz sebelumnya. Nimitz dan Dwight D. Eisenhower dipasangi dengan tiga, sementara kapal induk setelahnya dipasangi dengan empat.

CIWS digantikan dengan sistem Raytheon Mk 51 Rolling Airframe Missile (RAM) yang lebih mampu. Mk 51 RAM menembakkan misil RIM-116, yang mengkombinasikan seeker-head yang dimodifikasi dari surface-to-air missile (SAM) Stinger (FIM-92) portable dengan proven AIM-9 Sidewinder air-to-air missile (AAM). Misilnya berada di peluncur berputar berisi 21 misil. Mk 51 sangat efektif menghadapi ancaman sea-skimming kecepatan-tinggi modern. Pertama kali dipasang di atas Ronald Reagan dan George H.W. Bush, RAM diretrofit pada kapal induk sebelumnya selama periode perawatan. Nimitz dan Dwight D. Eisenhower yang memiliki tiga Mk 15 Phalanx dan satu peluncur NATO Sea Sparrow digantikan oleh dua sistem Mk 51. George Washington, Carl Vinson, dan Harry S. Truman masing-masing satu CIWS dan NATO Sea Sparrow digantikan oleh Mk 51.

Kapal AL AS menggunakan misil RIM-116B Block I, yang merupakan versi yang lebih canggih, memiliki kemampuan pemandu baik inframerah maupun pasif.

Perlindungan terhadap ancaman bawah air dilakukan oleh sistem countermeasure torpedo SLQ-25A “Nixie” kembar yang terletak di buritan kapal induk. Diperkenalkan tahun 1987 pada Carl Vinson dan Theodore Roosevelt, “Nixie” adalah sebuah alat noisemaker yang ditarik di belakang kapal induk, ketika terdapat ancaman dari torpedo yang dating, “Nixie” mengganggu torpedo dan menariknya menjauhi kapal induk menggunakan fiber-optic tow cable. SLQ-25B menambahkan alat deteksi torpedo dan sebuah SLX-1 Multi-Sensor Torpedo Recognition and Alertment Processor (MSTRAP), dan Launched Expendable Acoustic Decoy (LEAD). LEAD diluncurkan dari sistem decoy Mk 36, peluncur Mk 137. Sebuah sistem countermeasure torpedo eksperimental diujicobakan di Nimitz dari 1995 hingga 2000, sengan sedikit kesuksesan. Selama waktu tersebut, kapal induk dipasangi dengan sensor deteksi torpedo linear pasif SLR-24 yang ditarik di belakang kapal induk sebagai bagian dari purwarupa sistem SCT-1.

Perlindungan misil tambahan dilakukan oleh empat sistem countermeasure decoy Mk 36 Super Rapid Blooming Off-board Countermeasures (RBOC). Mk 36 merupakan sebuah mortar-tube launched decoy yang terdidi dari enam tabung fix 130mm yang dipasang secara parallel dua baris. Tabung peluncuran (diberi nama Mk 137) bersudut p45 derajat (empat tabung) dan 60 derajat (dua tabung) untuk mendapatkan penyerbaran optimum. Setiap RBOC Super dapat meluncurkan salah satu dari tiga tope decoy: SRBOC, yang menggunakan chaff untuk mengalahkan misil dan radar yang memancarkan RF; NATO Sea Gnat, yang mirip dengan SRBOC tetapi dengan jarak yang lebih jauh dan dengan payload yang lebih besar; dan TORCH, yang mengalahkan misil pencari-panas. Isi ulang manual terletak di dekat Mk 5 Ready Service Stations. Peluncur Mk 36 ditembakkan dari stasiun EW di bridge.

Electronic jamming dilakukan oleh SLQ-32(V)4 arrays, terletak di sisi kiri dan kanan, yang mendeteksi dan aktif meng-kounter ancaman dari misil yang dating. SLQ-32(V)4 juga dapat memicu modul chaff, memberikan respon Electronic Counter Measure (ECM) komprehensif. Kapal induk kelas Nimitz awal menggunakan SLQ-17, yang menggunakan pengecoh elektronik dan memproyeksikan citra “hantu” kea rah misil yang datang. 



Sistem Elektronik dan Radar

Kapal induk kelas Nimitz tergantung pada banyaknya peralatan radar dan sensor elektronik selama operasi normal dan masa perang. Dari navigasi dan komunikasi instan ke pemandu senjata, kapal induk kelas Nimitz dipenuhi oleh berbagai radom, antenna dan radar, sebagian besar darinya berada di sekitar struktur island. Beberapa, seperti antena cambuk VHF/UHF besar 35kaki (10,6m) berada di ujung dek. Antena-antena ini disimpan dalam posisi horizontal selama operasi penerbangan dan dinaikan jika dibutuhkan. Antena-antena ini dalam proses untuk dihilangkan ketika kapal induk akan mulai RCOH. Sebagian besar sistem signifikan yang digunakan untuk pencarian permukaan dan udara, navigasi, pendaratan pesawat dan komunikasi dijelaskan sebagai berikut:



Pencarian Udara

Kapal Induk Theodore Roosevelt hingga Harry S. Truman membawa radar pencari udara 2-D SPS-49(V)5 yang menawarkan jarak dan informasi hubungan. Nimitz, Dwight D. Eisenhower, Carl Vinson, dan Ronald Reagan masing masing membawa SPS-49A(V)1 yang lebih baru. Roosevelt akan menerima varian ini ketika selesai RCOH. Radar pencari udara tiga-dimensi (3D)-nya adalah SPS-48C pada semua kapal induk kecuali George Washington dan John C. Stennis (CVN 74), yang menggunakan radar SPS-48E. SPS-48 memberikan deteksi jarak jauh lebih dari 200 mil laut (370km) dan menampilkan jarak, azimut, dan elevasi target, memberikan citra 3D.


Pencarian Permukaan

Pencarian permukaan ditangani oleh SPS-67(V)1 (porsi spektrum elektromagnetik antara 500 hingga 1000 MHz), sebuah versi modular padat dari SPS-10 klasik. Semua kapal induk kelas Nimitz selain Theodore Roosevelt, yang memiliki sebuah Sperry Raster, menggunakan radar navigasi Furuno 904. SPS-67 menggantikan SPS-53 yang penggunaannya terbatas dan SPS-10, yang merupakan radar pencari permukaan standar ketika Nimitz diresmikan pada 1975. SPS-67 adalah radar pencari dan navigasi permukaan jarak-menengah yang beroperasi pada C-band. Performa SPS-67 disempurnakan melalui pengunaan sebuah mode pulsa 0,1-microdetik sempit yang menghasilkan resolusi dan deteksi yang lebih baik. Pulsa yang lebih besar digunakan untuk navigasi laut-terbuka. Navigasi juga disempurnakan oleh radar komersial LN-66, BridgeMaster E (BME), dan Furuno 904.


Komunikasi

Disamping antenna cambuk VHF/UHF yang disebutkan sebelumnya, kapal induk kelas Nimitz memiliki set komunikasi canggih jarak-lebar yang sanat tergantung pada Satellite Communications (SATCOM). Kapal induk kelas Nimitz sekarang memiliki: WSC-3 (UHF); WSC-6 (SHF) untuk Defense Satellite Communications System (DSCS); WRN-6 Satellite Signals Navigation Set (GPS); dan USC-38 (EHF) untuk komunikasi aman tahan jamming dan mempunyai kemungkinan kecil untuk diintersep/disadap. Mereka juga menggunakan SSQ-82; antena siaran armada SSR-1 FM; penerima WRN-6 GPS; SRN-9 dan penerima SRN-19 Navy Navigation Satellite System (NAVSAT); dan penerima SMQ-11 untuk satelit ramalan cuaca lautan TIROS-N. Kebanyakan penerima satelit berada di dome perlindungan tertutup, dimana mereka dapat dikontrol secara environmental untuk perform optimal.

Sebuah program untuk penggunaan sistem SATCOM komersial C-Band diujicobakan di George Washington pada 1993 dan setelah itu diadopsi pada kapal induk lain. Dikenal sebagai Challenge Athena (WSC-8), sistem ini mentransmisikan data intelijen, citra dan komunikasi personel kapal, seperti hubungan telepon Continental US (CONUS), telekonferensi video, email dan akses langsung ke stasiun televisi komersial. Sebuah versi baru berkecepatan tinggi, dikenal sebagai Challenge Athena III, sedang dalam tahap integrasi.


Carrier Controlled Approach (CCA)

Kapal induk juga tergantung pada sebuah sistem radar untuk mengendalikan Automated Carrier Landing System (ACLS) dan untuk memonitor dan membantu pesawat pada saat pendaratan (pendekatan akhir). Kapal induk kelas Nimitz sebelumnya menggunakan kombinasi dari SPN-35A (X-band carrier-control approach), -41 (gelombang mikro yang menyediakan data jalur penerbangan), -42 (radar ACLS Ka-band dengan X-band beacon receiver untuk kontrol marshaling dan presisi), dan -44 (gelombang mikro, digunakan oleh LSO); SPN-43A/B mulai menggantikan SPN-35 pada 1996. SPS-46 menggantikan -42, dimulai pada Theodore Roosevelt. Sistem radar ini memiliki sepasang antena yang mengarah ke buritan untuk membantu pesawat pada pendekatan akhir pendaratan pendek. Semua kapal induk kelas Nimitz tergantung pada sinyal suar pelacak URN-25 TACtical Air Navigation (TACAN) untuk membantu pesawat menemukan lokasi kapal induk.



Pertahanan Udara Terintegrasi

Percobaan terkini telah dilakukan untuk menambahkan sistem radar pertahanan udara terintegrasi untuk membantu perlindungan kapal induk dari ancaman yang dating. Dibangun oleh Raytheon, Ship Self-Defense System (SSDS) bersama sensor yang sudah ada seperti radar SPS-49 dan SPS-67, SLQ-32, dan sistem peluncuran suar Mk 36, dengan sistem persenjataan seperti Phalanx, BPDMS, dan Mk 51 RAM, untuk membentuk suatu sistem pertahanan udara organic.

Dwight D. Eisenhower menerima versi pertama dari SSDS, dikenal sebagai Advanced Combat Defense System (ACDS), pada 1998. Nimitz menerima pemasangan SSDS Mk 2 Mod 1 selama 2001. Sistem yang sama juga ditemukan pada Ronald Reagan. Sebuah sistem pertahanan udara terintegrasi yang lebih canggih direncanakan untuk digunakan pada Ronald Reagan dan George H.W. Bush di bawah julukan Project Akcita, yang menggabungkan elemen dari radar multi-fungsi, Evolved Sea Sparrow Missile (ESSM), dan Advanced Integrated Electronic Warfare System (AIEWS). Radar A D-band, Project Akcita akan menggunakan teknologi circuit-terintegrasi monolitik dan akan mampu melacak lebih dari 1,000 target hingga jarak 245 mil (400km). Sistem ini akan digabungkan dan menggantikan SSDS. Sebagai tambahan, sistem terintegrasi baru dan komprehensif, dikenal sebagai USG-2 Cooperative Engagement Capability (CEC), dipasang pada kapal induk kelas Nimitz­ awal, yang mengkoordinasikan sistem sensor dan persenjataan dari seluruh CSG, termasuk pesawat yang berpangkalan di kapal induk, P-3 Orions yang berpangkalan di darat dan P-8A Poseidons, kapal yang dilengkapi-Aegis dan kapal perang amfibi utama. Dwight D. Eisenhower menjalani ujicoba dengan CEC versi USG-1 pada akhir 1994 dan versi USG-2 dipasang selama 2000-2002. Interaksi CEC adalah penting untuk platform E-2D Advanced Hawkeye yang dilengkapi dengan versi USG-3, bergabung dengan armada pada 2013.



Carrier Air Wing (CVW)

Sejak dimulainya aviasi kapal induk, kekuatan ofensif kapal induk dating dari air wing mereka. Carrier AirWing (CVW) terdiri dari campuran pesawat yang didesain untuk menyediakan kemampuan ofensif bagi kapal induk, ditambah kemampuan pertahanan untuk melindungi CSG, sejumlah pesawat pendukung dengan peran khusus. Ketika Nimitz mulai bertugas, setiap kapal induk memiliki dua skuadron pesawat fighter, pertama F-4 Phantoms dan selanjutnya F-14 Tomcats, dan tiga skuadron pesawat serang –dua skuadron serang-ringan dengan pesawat A-7 Corsair II dan satu skuadron serang-menengah dengan pesawat A-6E Intruder. Skuadron Intruder juga melaksanakan layanan pengisian bahan bakar di udara organic melalui “buddy stores” mereka – aerial refueling systems (ARS) – dan dengan empat pesawat tanker KA-6D (Intruder dipensiunkan pada 1996, bersama dengan misi serang segala-cuaca). Bersama-sama, skuadron ini membentuk inti dari kekuatan serang ofensif kapal induk. Tomcats, dengan misil jarak jauh mereka, AIM-54 Phoenix dan radar AWG-9, juga menyediakan pertahanan armada terhadap serangan misil dari bomber Soviet jarak jauh.

Pesawat lainnya beroperasi dengan peran pendukung, menyediakan peringatan dini udara dan jamming taktis udara, serta dukungan anti-kapal selam. E-2 Hawkeye, yang mulai beroperasi pada 1965, berperan sebagai “mata di langit” bagi armada, dengan radom berputarnya memberikan komandan battlegroup sebuah citra udara penuh ratusan mil di sekitar kapal induk. EA-6B Prowlers mendampingi pasukan serang, menawarkan jamming elektrik dan lokalisasi pemancar dari radar musuh dan lokasi SAM. Sejak 1984, Prowlers kadang membawa misil anti-radiasi AGM-88 HARM untuk menghancurkan radar musuh. Dukungan ASW dilakukan oleh helikopter dan setelah 1975, Lockheed S-3 Viking, yang diterjunkan dalam skuadron Air ASW (VS). Asset ASW menggunakan sebuah kombinasi dari sensor termasuk sonobuoys, radar pencari permukaan dan sebuah Magnetic Anomaly Detector (MAD), untuk mendeteksi, melokalisasi dan mengklasifikasi kapal induk, dan melaksanakan penyerangan menggunakan torpedo dan bom laut.

Komposisi airwing telah berubah secara signifikan sejak pelayaran pertama Nimitz pada 1975. Pada pelayaran tersebut, yang berlangsung dari 16 Juli hingga 24 September, Nimitz diterjunkan dengan Carrier Air Wing Eight (CVW 8), yang terdiri dari skuadron fighter VF-31 dan VMFA-333 (F-4J Phantom II), skuadron serang-ringan VA-82 dan -86 (A-7E Corsair II), skuadron serang-menengah VA-35 (A-6E Intruder; tanker KA-6D), sebuah skuadron peringatan dini VAW-116 (E-2B Hawkeye), dan sebuah skuadron electronic warfare, VAQ-130 (EA-6B Prowler). ASW disediakan oleh HS-15’s SH-3D Sea Kings.Pesawat intai (RF-4C atau RA-5C Vigilante) dan pesawat survei elektronik (EA-3B Skywarriors atau Whales). Misi intai-foto kemudian dilaksanakan oleh satu atau dua skuadron Tomcats menggunakan Tactical Reconnaissance Pod System (TARPS).

Komposisi air wing “konvensional” yang disebutkan di atas digunakan antara 1970an dan 1980an, Corsair II digantikan oleh Hornet pada pertengahan akhir 1980an. Selama 1990an, Intruder digantikan oleh satu skuadron Tomcats dan tiga atau empat skuadron F/A-18 Hornets berperan ganda. Skuadron VS, yang bertugas sebagai tanker bahan bakar bagi Intruder, terus bertugas hingga 2008.

Dua FA-18C Hornets Terbang di Atas USS Ronald Reagan (Foto: www.maritimequest.com)

Komposisi air wing terkini biasanya terdiri dari 44 pesawat serang – dua skuadron (masing-masing 11 pesawat) F/A-18E/F Super Hornets (satu -E dan satu -F), dan dua skuadron (masing-masing 11 pesawat) F/A-18A/C Hornets (satu di antaranta kemungkinan merupakan skuadron milik Korps Marinir AS); satu skuadron berisi empat EA-6B Prowlers; satu skuadron berisi empat E-2C Hawkeyes; dan tujuh SH-60F/HH-60H Seahawks.

F-35 Lightning II Joint Strike Fighter (JSF), diharapkan akan bergabung dengan armada pada 2015, akan menggantikan F/A-18C dan menjadi pelengkap Super Hornet. Sejak 2010, EA-6B digantikan dengan EA-18G Growler, sebuah turunan dari Block II F/A-8F Super Hornet. Juga, E-2D Advanced Hawkeye akan menggantikan E-2C Hawkeye 2000, dimulai pada 2014. MH-60R/S Seahawks sudah siap menggantikan helikopter SH-60B, -F, dan HH-60H sebagai bagian dari skuadron Helicopter Sea Combat (HSC) dan Helicopter Maritime Strike (HMS) yang baru dibentuk dan melakukan penerjunan pertamanya pada Januari 2010 di atas USS John C. Stennis.

Air wing dipimpin oleh seorang kapten yang disebut Commander, Carrier Air Wing, tetapi tetap dikenal sebagai “CAG,” sejak air wing dikenal sebagai Carrier Air Groups. CAG dianggap sebagai posisi komando utama dan kemungkinan dipegang oleh seorang petugas NFO. Lamanya masa jabatan biasanya 18 bulan.



Propulsi dan Powerplant

Powerplant kapal induk kelas Nimitz berada di Fourth Deck dan di bawah pengamanan ketat. Walaupun detail powerplant mereka sangat dirahasiakan, kapal induk kelas Nimitz didukung oleh dua reaktor Westinghouse A4W, masing-masing memproduksi cukup uap untuk menghasilkan 140,000shp (104MWe). Reaktor A2W digunakan pada USS Enterprise, yang memiliki delapan, sementara A3W merupakan reaktor yang awalnya akan digunakan untuk USS John F. Kennedy. Inti reaktor untuk Nimitz dan Dwight D. Eisenhower diperkirakan memiliki masa operasional 13 tahun, sementara pada Vinson dan kapal induk kelas Nimitz lain diperkirakan 15 tahun.

Reaktor A4W memanaskan air bertekanan, yang pada gilirannya memanaskan putaran air terpisah dan mengubahnya menjadi uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Uap ini menggerakkan empat turbin propulsi-utama dan mesin tambahan, serta menghasilkan uap untuk keempat ketapelnya. Tenaga dialirkan ke empat batang propeller 462kaki (140.8m), masing-masing beriameter 2kaki (0.6m) dengan berat lebih dari 364 ton, yang menggerakkan empat brass propeller lima-bilah berdiameter 22kaki (6.71m), yang masing-masih berbobot lebih dari 30 ton. Saking besarnya ukuran batang propeller, hingga harus dipasang dalam tujuh bagian.

Kontrol navigasi dilakukan dengan dua sirip kemudi, yang masing-masing berbobot 50 ton dan berukuran 29 kaki.

Kapal induk kelas Nimitz secara resmi memiliki kecepatan maksimal 30 knots (56km/jam), tetapi kecepatan aslinya masih dirahasiakan.

Reaktor kapal induk diawasi oleh Reactor Department, yang dapat memiliki sembilan divisi, termasuk kendali kerusakan khusus, yang pada beberapa kapal induk dikenal sebagai Divisi RXDC Division. Departemen ini dipimpin oleh petugas reaktor, biasanya seorang Komandan.





SPESIFIKASI 


Negara Asal: Amerika Serikat
Awal Tugas: 2003
Operator: Amerika Serikat

Awak: 5.680
Panjang: 1.092 kaki (332,84m)
Beam: 252 kaki (76,81m)
Draught: 41 kaki (12,50m)
Bobot: 97.000ton

Mesin: 2 x reaktor nuklir Westinghouse A4W dengan 4 x turbin uap yang menggerakkan 4 x batang propeller pada 260,000 shaft horsepower.
Kecepatan: 30knots (35mpj)
Jarak Operasional: Tidak Terbatas

Persenjataan:
2 x peluncur misil permukaan-ke-udara Sea Sparrow Mk 29
2 x peluncur misil permukaan-ke-udara jarak pendek RIM-116 RAM (Rolling Airframe Missile)

Air Arm: Hingga 90 pesawat dari berbagai tipe termasuk:
Fighter serang/pertahanan armada Boeing F/A-18 Hornet/Super Hornet
Grumman EA-6B Prowler EWA/Strike
Pesawat intai Northrop Grumman E-2C "Hawkeye 2000" AEW
Helikopter anti-kapal/kapal selam Sikorsky SH-60 Seahawk
Helikopter angkut Sikorsky HH-60 Seahawk
Pesawat angkut Grumman C-2A Greyhound

Kelas Kapal: Nimitz
Jumlah Kapal Sekelas: 10
Kapal Sekelas: USS Nimitz (CVN-68); USS Dwight D. Eisenhower (CVN-69); USS Carl Vinson (CVN-70); USS Theodore Roosevelt (CVN-71); USS Abraham Lincoln (CVN-72); USS George Washington (CVN-73); USS John C. Stennis (CVN-74); USS Harry S. Truman (CVN-75); USS Ronald Reagan (CVN-76); USS George W. Bush (CVN-77)





SUMBER

Elward, Brad. 2010. New Vanguard 174: Nimitz-Class Aircraft Carriers. Osprey Publishing.
Fontenoy, Paul. 2006. Weapon and Warfare Series, Aircraft Carriers: An Illustrated History of Their Impact. ABC-CLIO.

www.fas.org
en.wikipedia.org
www.uscarriers.net
www.militaryfactory.com
www.globalsecurity.org 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar